SURABAYA (Chenghoo.co)-Entrepreneur Roadshow Training Pembuatan Kue kembali digelar. Kali ini, training yang telah memasuki episode VIII tersebut, diselenggarakan di Kantor Kecamatan Bubutan, Jl. Koblen Tengah No. 22, Surabaya, Kamis (19/6/2025).
Niken, Technical Baker PT Hakiki Donarta, mengatakan, terdapat dua jenis produk kue yang dilatihkan, yaitu Red Velvet Cookies dan Roti Kacang Merah.
“Menu yang kita latihkan ini adalah yang paling gampang untuk dibuat. Bentuknya sederhana, cara pembuatanmya juga mudah. Kenapa? Tentu supaya semuanya bisa menyerap pelatihannya dengan baik,” katanya.
Ferdhie Ardiansyah, SSTP, MSi, Camat Bubutan, menyampaikan terima kasih kepada YHMCHI-PITI dan semua pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan pelatihan pembuatan kue. Ia berharap acara tersebut bisa berkelanjutan, sehingga bisa meningkatkan ekonomi keluarga warga Bubutan.
“Syukur-syukur jika nanti ada satu kampung bisa membuat kue semua. Kita fasilitasi agar nantinya bisa terbentuk kampung kue,” katanya.
Ivan Arista, MBA, Ketua Kordinator Muda-Mudi Tionghoa, mengatakan, salah satu di antara tantangan penting yang perlu diperhatikan setelah menguasai teknik pembuatan kue adalah pemasaran.
“Belajar membuat kue, bahkan mungkin bisa belajar mandiri di rumah. Tetapi bagaimana dengan pemasarannya? Karena itu, kami dari Muda-Mudi PMTS siap untuk membantu. Kami banyak sekali pelatihan yang bisa diikuti. Termasuk tentang memasarkan. Bulan depan depan, kita akan menggelar pelatihan sosial media,” katanya.
Oei Tjing Yen, Kordinator Pelatihan, mengatakan, sebagaimana gelar entrepreneur Roadshow di berbagai kecamatan di Surabaya episode sebelum-sebelumnya, sambutan warga kecamatan Bubutan cukup antusias. Warga tampak sudah berdatangan sebelum jadwal dimulai.
“Alhamdulillah, ada sebanyak 70 peserta yang mengikuti training pembuatan kue ini,” katanya.
Oei Tjing Yen menambahkan, untuk membantu perkembangan para peserta, tidak hanya dengan menggelar training. Juga dilanjutkan pendampingan pasca training. Nantinya para peserta akan diikutkan dalam grup khusus yang berisi para anggota yang selama ini telah mengikuti pelatihan yang dihelat oleh YHMCHI-PITI.
“Didalamnya ada banyak beragam produk. Juga anggota grup yang berasal dari beragam kalangan, suku dan agama. Tujuannya tentu adalah membangun dan membuka jaringan untuk semuanya,” katanya.
Dalam pelatihan ini juga disampaikan edukasi tentang pentingnya konsumsi garam yang beryodium bagi kesehatan, serta tidak asal membeli produk garam. Hal ini disampaikan oleh Tasya dari Garam Cap Kapal PT. Susanti Megah.
Sebagai tambahan informasi, kegiatan pelatihan ini digelar Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Surabaya & Jatim, Yayasan Haji Muhammad Cheng Hoo Indonesia (YHMCHI), Paguyuban Masyarakat Tionghoa Surabaya (PMTS), PT. Hakiki Donarta, dan PT. Susanti Megah (Garam Cap Kapal). Tentunya juga berkat kerja sama dengan pemerintahan kecamatan Bubutan Surabaya. Tamam Malaka.