SURABAYA (Chenghoo.co)-Sebanyak 34 pelaku usaha mikro kecil mengikuti gelar Bazaar Kuliner Tradisional UMKM yang diadakan oleh sejumlah komunitas Tionghoa, bekerja sama dengan Pasar Atom Mall Surabaya. Di Lantai 2 Pasar Atom Mall, Jumat (27/4/2024).
Mewakili H.A Nurawi (Ketua Kordinator PMTS dan Ketua YHMCHaI), Oei Tjing Yen, Humas DPD PITI Surabaya, mengatakan, kegiatan tersebut merupakan kerja sama
DPD PITI Surabaya, Yayasan Haji Muhammad Cheng Hoo Indonesia (YHMCHI), Yayasan Bhakti Persatuan (YBP), Perkumpulan Pengusaha Indonesia Tionghoa (PERPIT) Jatim, dan Paguyuban Masyarakat Tionghoa Surabaya (PMTS), dan Yayasan Pendidikan Cheng Hoo Indonesia (YPCHI).
“Sebenarnya tidak hanya Bazaar Kuliner Tradisional UMKM. Juga dimeriahkan oleh
Bhakti Kesehatan dan Workshop. Dimulai dari 19 s/d 21 April 2024. Bertujuan untuk ikut serta menggerakkan ekonomi para pelaku usaha mikro kecil di kota Surabaya,” katanya.
Peni, Koordinator UMKM, menjelaskan, dari 34 peserta, rata-rata merupakan ibu rumah tangga hingga korban PHK. Juga ada penyandang disabilitas yang menggelar pameran sejumlah karya terbaiknya.
“Untuk peserta kita titikberatkan pada pelaku usaha mikro kecil. Jadi memang bagi yang merintis dari awal. Mereka juga kita bekali skill marketing secara online maupun secara offline. Kita bantu secara perizinan dan edukasi pemasaran,” katanya.
Tutut Sugiarti, salah satu peserta asal Gayungan Surabaya, menyampaikan terima kasihnya kepada semua pihak yang telah menggelar Bazaar Kuliner Tradisional UMKM.
“Alhamdulillah. Kita diberikan tempat untuk memperkenalkan usaha kita di tempat berkelas seperti Pasar Atom Mall secara gratis. Bagi kita ini merupakan kesempatan untuk naik kelas,” kata owner Tut’s Kitchen tersebut.
Senada juga disampaikan oleh Sumarti. Seorang ibu dari penyandang disabilitas yang ikut pameran karya, yaitu Rizky Gusti Preyambodo. Buah hatinya tersebut menggelar produk karya berupa lukisan dan batik.
“Anak saya mulai mengembangkan bakat melukisnya sejak masa pandemi lalu. Sejak itu sering mengikuti pameran-pameran, termasuk kali ini,” katanya.
Ivan Arista, Ketua Koordinator Muda-Mudi PMTS, kepada para peserta Bazaar, mengatakan, meskipun nanti kegiatan Bazaar berakhir, namun secara networking harus tetap dinamis. Ia berharap semuanya tetap saling bersosialisasi. Sebab bagian penting dari usaha di antaranya adalah networking.
“Saya perhatikan dari banyak peserta juga ada yang muda-muda. Saya ajak bergabung dengan komunitas muda-mudi Tionghoa. Kita bisa sama-sama promosi bareng-bareng. Kita memiliki 300 anggota yang masing-masing punya usaha dan networking. Untuk sama-sama perluas pasar, bisa gabung di Ig kami, muda-mudi pmts,” katanya. Tamam Malaka.