Chenghoo.co – Setelah melalui proses perhitungan suara yang ketat, Herman Hosana akhirnya terpilih menjadi ketua DPD Pesatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Surabaya dalam Musyawarah Daerah (Musda) ke-XI yang digelar di Masjid Cheng Hoo, Surabaya, Minggu (24/8/2025).
Mengikuti jalannya Musda Ke-XI, HMY Bambang Sujanto (Pendiri dan Ketua Pertama DPW PITI Jatim, Pendiri dan Dewan Pembina Yayasan Haji Muhammad Cheng Hoo Indonesia (YHMCHI)). H. Ma’mun Hasan (Pendiri dan Dewan Pengurus YHMCHI), H. Hariyanto Satrio (Ketua DPW PITI Jatim), Syauqi (Sekretaris DPW PITI Jatim), Dr. Ir. Toni Hartono Bagio ST., MT., M.M., MKom.( Pengurus DPP PITI Pusat Bidang Riset dan Teknologi), Ustad Drs. H. Ahmad Syaukani Ong ( Ketua DPD PITI Surabaya periode 2022-2025)
Hadir pula, Ustad Hasan Basri S.Sos.I. (Ketua Pelaksana Harian YHMCHI), Oei Tjing Yen Sekretaris YHMCHI, YPCHI dan Humas DPD PITI Kota Surabaya) dan Ustad Hariyono, SHI.,MEI. (Takmir Masjid Cheng Hoo Surabaya).
Dalam musda tersebut, juga hadir dua kandidat Ketua DPD PITI Surabaya, Abdul Hakim dan Herman Hosana.
Setelah pidato pembukaan Rachmadi Permana sebagai ketua panitia Musda Ke-XI PITI Kota Surabaya, Ustad Supriyanto, S.Th.I., M.Pd.I., yang juga wakil ketua panitia pelaksanaan musda, dipercaya memimpin jalannya persidangan.
Agenda utama musda ke-XI kali ini adalah pemilihan ketua DPD PITI Surabaya yang sebelumnya dijabat Ustad Drs. H. Ahmad Syaukani Ong. Dalam kesempatan tersebut, Syaukani juga menyampaikan laporan pertanggungjawaban periode kepengurusannya termasuk laporan keuangan yang kini terkumpul kurang lebih Rp.70 juta.
Paling ditunggu adalah pemilihan ketua yang baru. Namun sebelum pelaksanaan pemilihan sempat muncul masukan terkait periodisasi pengurusan. H. Hariyanto Satryo, ketua DPW PITI Jatim, menyampakan bahwa lama kepengurusan adalah 5 tahun berdasarkan hasil Munas PITI terbaru.
Pimpinan sidang Ustad Supriyanto meminta pendapat para peserta musda yang menyatakan tidak keberatan sidang tetap dilanjutkan meski ada masukan tersebut. “Karena kami menerima anggaran dasar dengan periode yang masih 3 tahun,” ujar Ustad Supriyanto.
Prosesi pemungutan suara pun berlangsung menegangkan. Karena baik Herman Hosana maupun Abdul Hakim memperoleh suara yang sama.
Perolehan suara keduanya saling susul. Berdasarkan hasil penghitungan suara, baik Herman Hosana maupun Abdul Hakim sama sama meraih 31 suara dari total 63 surat suara yang masuk. Sebanyak satu kertas suara abstain.
Pemungutan suara pun kembali diulang. Hasilnya pun tetap sama. Setelah disampaikan dalam forum, akhirnya diputuskan penentuan Ketua DPD PITI Surabaya didiskusikan dalam tim kecil termasuk HMY. Bambang Sujanto, H. Ma’mun Hasan, H. Hariyanto Satryo, Drs. H. A. Syaukanie Ong, Dr. Ir Toni Hartono Bagio dan kedua kandidat. Setelah berdiskusi kurang lebih 5 menit, akhirnya pemilihan ketua ditentukan dengan cara lempar koin layaknya seperti sebelum kick-off sepakbola.
Hasilnya Herman Hosana pun dinyatakan sebagai Ketua DPD PITI Surabaya masa bakti 2025 – 2030.
Usai resmi dinyatakan sebagai ketua, Herman Hosana menyampaikan pidato pertamanya sebagai ketua. Ia mengaku tidak terlalu serius atau berharap tidak terpilih tapi malah terpilih. “Saya kira ini adalah jalan Allah SWT. Herman pun menyampaikan harapannya bisa mendapatkan dukungan semua pihak. “Terima kasih atas dukungan bapak dan ibu tolong doa dan restunya supaya bisa memimpin dari 2025 hingga 2030.
Herman pun mendapatkan ucapan selamat dari semua yang hadir termasuk juga kandidat lainnya Abdul Hakim.
Ketua Panitia Rachmadi mewakili panitia menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan yang telah diberikan oleh semua pihak yang menunjukkan bahwa anggota PITI Surabaya sangat kompak dan bekerjasama dalam memajukan organisasi.
Di sela proses pemungutan suara, HMY Bambang Sujanto (Pendiri dan Ketua Pertama DPW PITI Jatim, Pendiri dan Dewan Pembina YHMCHI) juga memberikan wejangan kepada anggota PITI se-Jawa Timur “Siapapun yang terpilih menjadi ketua, agar berkomitmen untuk saling bekerjasama dan harus saling bahu membahu dan bersatu untuk mengemban amanah dan menekankan kembali pentingnya ketakwaan kepada Allah SWT, persatuan, serta keterbukaan dalam mengelola organisasi, jangan sibuk mencari kesalahan orang lain, tapi koreksi diri sendiri. Banyaklah berkomunikasi agar tidak ada kesalahpahaman,”
Tak hanya itu, Bambang juga berpesan tentang pentingnya keterbukan keuangan. Ia menegaskan “Saya tidak setuju uang didepositokan, karena itu uang umat untuk amal. Simpanlah secukupnya, misalnya sepuluh juta sebagai cadangan, selebihnya pakai untuk kegiatan. Dengan begitu, banyak kegiatan sosial dan keagamaan bisa berjalan,” ujarnya.
Lanjut Bambang, perlu diketahui YHMCHI adalah milik PITI Jawa Timur, karena YHMCHI tidak mempunyai anggota, yang punya adalah PITI. Adapun mantan Ketua DPD-DPD PITI se-Jatim otomatis akan menjadi anggota Dewan Pembina YHMCHI.
Dicontohkan, pembangunan Gedung Sekolah Islam Cheng Hoo yang sempat berjalan dalam kondisi minus, namun akhirnya berdiri berkat doa, dukungan, dan gotong royong banyak pihak. “Kalau kita bersatu, pasti akan baik hasilnya.Kalau kurang mari gotong royong. Alhamdulillah gedung ini bisa berdiri walau masih banyak kekurangan. Semua karena kebersamaan,” tuturnya. (Fathurrochman Al Aziz)