SURABAYA (Chenghoo.co)-Bekerja sama dengan Unimaxx Photography Community dan Surabaya Art Society, Yayasan Haji Muhammad Cheng Hoo Indonesia, DPW Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) dan DPD PITI Surabaya, menggelar pelatihan seni lukis untuk umum dan penyandang disabilitas, yang ditempatkan di gedung Yayasan Bhakti Persatuan di Jalan Kertajaya Indah Timur, Kamis (25/1/2024).
Andreanus Gunawan, selaku pemateri, terlebih dahulu menjelaskan tentang adanya kekeliruan ketika belajar seni lukis, yaitu membedakan antara sket dan drawing.
“Jadi sket itu adalah ketika gambar masih berupa garis lurus atau lengkung. Kalau sudah ada bayangannya, ada gelap-terangnya, ya ini yang disebut dengan drawing (gambar). Kalau masih simpel tanpa ada nuansa gelap-terang atau bayangan, nah itu yang dimaksud dengan sket,” katanya.
Pelatihan yang juga didukung oleh Yayasan Bhakti Persatuan dan Perkumpulan Pengusaha Indonesia Tionghoa Jatim, serta Paguyuban Masyarakat Tionghoa Surabaya ini, mendapat respon antusias dari lapisan masyarakat, seperti Sufiah, Ketua Yayasan Sanggar Al Ikhlas, Gresik.
“Kegiatan pelatihan ini bagi kami sangat luar biasa , terutama untuk menambah skill dan wawasan untuk anak-anak kami. Mudah-mudahan ini bisa menjadi bidang keterampilan dan mengembangkan kemandirian. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang mengadakan acara ini, YHMCHI, PITI, YBP, Perpit, PMTS, UPC, dan SAS,” katanya.
Rasmono Sudarjo, Ketua Surabaya Art Society, berharap keterampilan melukis nantinya dapat menjadi sarana kemandirian bagi para peserta, terutama bagi para UMKM dan anak-anak penyandang disabilitas.
“Fotografi dan seni lukis itu sama. Sama-sama harus banyak berlatih. Guru paling baik adalah pengalaman. Diberi teori, tapi tak banyak praktek, ya tidak akan terampil. Karena apa? Keduanya itu merupakan keterampilan” katanya.
Rasmono menambahkan, peserta pasca pelatihan bisa terus berkomunikasi melalui grup WhatsApp. Hal ini menurutnya agar apa yang telah dilatihkan bisa terus dikembangkan.
Dalam kesempatan tersebut, juga dipilih peserta dengan karya terbaik. Pemenang nantinya diberi hadiah lukisan dari Rasmono Sudarjo. Karya terbaik jatuh pada Joel Philip Handoko, sehingga berhak menerima hadiah dari Sekretaris PMTS tersebut. Tamam Malaka.