SURABAYA (Chenghoo.co)-Gelar Bakti Sosial (Baksos) Pengobatan Tradisional untuk warga kota Surabaya di 33 kecamatan, telah memasuki periode kelima. Kali ini, warga kecamatan Tambaksari yang mendapat giliran.
Kegiatan yang merupakan hasil kerja sama Yayasan haji Muhammad Cheng Hoo Indonesia (YHMCHI), DPD PITI Surabaya, Yayasan Bakti Persatuan (YBP), Paguyuban Masyarakat Tionghoa Surabaya (PMTS), Persatuan Pengusaha Indonesia Tionghoa (Perpit), dengan sejumlah organisasi atau lembaga pengobatan tradisional, serta pihak pemerintahan kecamatan Tambaksari tersebut, disambut antusias warga kecamatan Tambaksari, Minggu (11/6/2023).
Suryawan, SE. B. Med. M. Medk, Wakil Ketua Konsil Kesehatan Tradisional, menjelaskan, untuk kelancaran kegiatan, puluhan praktisi profesional dari lembaga-lembaga pengobatan tradisional diterjunkan.
“Kami menurunkan sebanyak 24 praktisi profesional dari berbagai lembaga pengobatan tradisional. Harapannya, semua proses baksos berjalan lancar,” katanya.
Ditambahkan Suryawan, organisasi atau lembaga-lembaga pengobatan tradisional yang turut dalam kegiatan baksos, yaitu Perkumpulan Pengobat Tradisional Interkontinental Indonesia (PPTII), Perkumpulan Naturopatis Indonesia (PKNI) DPD Jatim, Perkumpulan Penobat Tradisional Indonesia (PPTI), Universitas Katolik Darma Cendika.
Rasmono Sudarjo, Sekretaris PMTS, yang juga hadir dan ikut pula mencoba pengobatan tradisional akupuntur, mengatakan, diadakannya baksos pengobatan tradisional tersebut, diharapkan dapat memberikan manfaat bagi seluruh warga kota Surabaya.
“Mudah-mudahan, pengobatan tradisional asal Tiongkok ini nantinya benar-benar dapat memasyarakat. Dengan demikian, kian banyak masyarakat yang membutuhkan dapat terbantu untuk sembuh dari sakit,” katanya.
Yudi Eko Handono, S. IP, M. IP, Camat Tambaksari, menyampaikan terima kasih atas terlaksananya bakti sosial pengobatan Tradisional untuk warga.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada YHMCHI-PITI, PMTS, PPTTI, PKNI DPD Jatim, PPTI, dan Universitas Katolik Darma Cendika dan semua pihak yang terlibat. Semoga kegiatan cukup baik menyehatkan masyarakat seperti ini bisa terus berkesinambungan,” katanya.
Ida, salah seorang warga setempat yang mengikuti pengobatan, berharap baksos pengobatan tradisional yang diadakan di gedung kecamatan Tambaksari tersebut, bisa digelar hingga ke RW.
“Saya sendiri sering berobat dengan akupuntur di Puskesmas, dan merasakan manfaatnya. Karena itu, berhubung manfaat yang diperoleh, semoga kegiatan baksosnya bisa diadakan rutin hingga di balai-balai RW,” katanya.
Juga hadir dalam kesempatan tersebut, Nanik Pertiwi (Sekcam Tambaksari), Ivan Arista, MBA (Ketua Koordinator Muda Mudi PMTS), Yunus dan Edwin (Mudi Mudi PMTS dari Perkumpulan Fu Qing), serta Oei Tjing Yen (Humas DPD PITI Surabaya). Tamam Malaka.