Chenghoo.co
Home » Ngasal, Ngaji Komunitas Pengusaha Salon: Saat Hati Mencari Ridho Allah
Gaya Hidup Umum

Ngasal, Ngaji Komunitas Pengusaha Salon: Saat Hati Mencari Ridho Allah

Anggota Ngasal seusai menggelar pengajian di Trawas, Senin (21/22/2022)

 

Bila kita mendengar nama pengusaha salon, pasti yang terbayang di benak kita kehidupan yang penuh wah. Mengapa? Karena dunia salon terkait dengan kecantikan. Semua kalangan, khususnya selebriti dan kaum elit dipastikan memerlukan jasa salon kecantikan. Lalu bagaimana insan-insan salon berkiprah dalam kehidupan sehari-harinya? Apakah “ikut” dalam kehidupan “wah dan glamor”? Tidak selalu begitu. Mungkin saja hal itu hanya pandangan dari luar saja. Pandangan sejumlah anggota masyarakat melihat yang datang ke salon berasal dari kalangan tertentu, artis, hingga kaum elit. Padahal, tak sedikit dari mereka itu sudah mempersiapkan dengan menata hatinya melalui pengajian.

OLEH: ERFANDI PUTRA

“Memang ada sejumlah paradigma di tengah-tengah masyarakat bahwa kalau di lingkungan salon kecantikan itu ya… kurang baik lah. Saya kira, ini hanya anggapan segelintir saja. Kelompok ini hanya melihat luarnya saja. Mereka mungkin tak mengetahui bahwa kita ini juga mahluk Allah yang dituntut selalu taat menjalankan perintah-Nya,” kata Hendy Prayitno, Ketua Ngasal (Ngaji Komunitas Pengusaha Salon).

Selanjut Hendy, Owner Hendy Salon tersebut mengatakan, sejumlah pengusaha salon seperti halnya pada masyarakat pada umumnya juga ingin hidup normal. Hidup yang bermanfaat dunia-akherat. Hidup yang mempunyai ketenangan hati. Juga demikian dengan Hendy sendiri yang berkeinginan kesusksesdan itu tidak hanya di dunia, tetapi di akherat juga.

Memang bila kita melihatnya, dunia Hendy yang bergerak di bidang salon kecantikan sudah pasti godaannya besar. Bagaimana tidak kolega, hingga customernya tidak terbatas hanya pada kalangan biasa, tetapi, juga artis, pejabat hingga pengusaha.

Bertolak pada kenyataan inilah, Hendy sadar bahwasnya untuk menghadapi itu semuanya, harus dijawab dengan iman harus “kuat”. Pengetahuan agama harus kuat. Kalau hati sudah ditata atau kuat, pekerjaan akan tertata juga. Berangkat dari sinilah, dia menyadri pentingnya ilmu agama sebagai dasar untuk meningkatkan dalam bisnis. Termasuk di dalamnya bisnis salon kecantikan.

Nyantri

Hendy kelahiran Desa Puncu, Pare, Kediri tersebut, karenanya di sela-sela kesibukannya mengurusi bisnis salon kecantikannya, masih meluangkan waktu untuk nyantri ke kiai-kiai besar di Jatim. Tercatat dia nyantri ke Gus Ali Mashuri Pondok Pesantren (Ponpes) Bumi Sholawat, KH Nurul Huda Jazuli Ponpes Al-Falah, Ploso, Kediri, hingga nyantri kepada Gus Rohmat.

Semakin dia nyantri kepada kiai-kiai, ternyata dia merasa semakin kerdil keberadaannya. Dia terus nyatri tanpa ada batas waktu yang dia batasi. Lalu, dia sadar, ilmu agama yang dia dapat dari hasil nyatri kemana-mana harus ditularkan kepada orang lain. Lalu sejak 12 tahun lalu, dia mendirikan Ngasal (Ngaji Komonitas Pengusaha Salon) anggota pengajian terdiri dari para hair dresser/penata rambut professional di Surabaya dan sekitarnya.

“Kenapa di namakan Ngasal? Sejak 12 th yang lalu, hingga kini semakin banyak peserta ngaji yang kebanyakan para penata rambut kecantikan (hair dresser profesional) akhirnya kita sepakat kita beri nama Ngasal, walaupun yang bukan ahli kecantikan juga boleh bergabung namanya ibadah bebas tak terbatas,” kata Hendy.

“Awalnya kita ngaji untuk kalangan keluarga besar Hendy Salon dan orang orang terdekat. Karena banyak yang mendengar bahwa Hendy Salon mengadakan ngaji rutin Sholawat Qubro setiap malam Jumat,” katanya lagi.

Memang dirinya selalu tekankan pada keluarga bahwasanya hidup ini harus *hablu minannas hablu minallah* baiklah kepada manusia dan alam semesta, tapi harus taat kepada perintah Allah SWT. Artinya sukseslah di dunia, tapi juga sukses di akhetrat.

“Bapak saya dulu selalu berpesan : urip iku mung mampir ngombe ( hidup ini hanya sesaat seperti orang singgah minum air ) sedangkan di akherat hidup kekal abadi untuk itu saya tekankan pada para jamaah Solawat Qubro mari kita kumpulkan bekal perjalanan yang abadi dan juga senantiasa beristigfar mohon ampunan Allah SWT dan husnul khotimah nanti, Guru saya juga pesan hisapnya dirimu sebelum nanti di hisap di akherat nanti, Alhamdulliallah lama lama, Jemaah Ngasal semakin banyak. Sekarang anggotanyasekitar hampir 100 orang,” katanya.

Guru dirinya, KH Gus Syamsu Dluha, beliau muridnya KH Khamim Jazuli dan Mbah Tamyiz Sunan Ampel, pernah berpesan jangan mengutamakan banyaknya anggota jama’ah, tapi lebih utamakan manfaat dan hikmah dirasakan oleh para jamaah..

“Saya hanya ingin hidup Taqoruban Illallah ( kenal sama Allah SWT) Marifat dan nanti kita wafat dapat berjumpa dengan Allah SWT  Yang Maha Kuasa di atas segalanya. Kalau sekarang tidak kenal Allah, bagaimana nanti bisa bejumpa dan kenal sama Allah SWT,” pakatanya.

Seperti diketahui, pengajian Ngasal dilaksanakan sebulan sekali. Sebelum covid-10 pengajian bisa dilaksanakan hingga tiga kali sebulan dengan tempat berpindah-pindah. Hendy sepeti biasa mempimpin langsung pengajian tersebut, Sholawat Qubro. Dalam pengajian ini bisanya berisi:

*~Muqodimah/Tauziah/Motivas

* Ngaji Alqu’an, Surat Yasin

* Doa wasilah Asma’ul Husna

*~Asma’ul Husana

*~Dzikir Mubarok

* Sholawat Qubro

* Ratibul Haddad

* Tawasul Para Nabi dan Rasul

* Mendoakan Kedua Orang  Tua, Para Leluhur dan Para Guru serta para Jami;il Ahli Kubur.

*~Kirim Doa Agar Para Jamaah Usahakan Berkah dan Barokah, Bermanfaat Dunia Akherat.

Menjadi juri pemilihan top model

Baksos.

Lebih lajut Hendy mengatakan, selain mengaji, Ngasal juga sering sekali mengadakan bakti sosial (Bhaksos) seperti potong rambut massal secara gratis satunan anak yatim duafa dan lainnya. Biasanya diadakan ketika momen Lebaran atau Hari Besar Islam lainnya. Alasannya di momen berlebaran mereka agar bisa tampil dengan tatanan rambut yang rapih sesuai keinginan mereka.

Bertolak pada kenyataan inilah, Hendy menekankan pada para kawan” hair dresser pada saat potong rambut di utamakan hasil karya yang bagus dengan layanan yang maksimal. Sebelum acara potong dimulai, anggota Ngasal yang sudah professional itu, selalu memberikan solusi dalam potong rambut.

“Alhamdulillah saya bangga sekali dengan sahabat-sahabat saya Ngasal, walaupun mereka penata rambut yang sukses dan glamor, tapi Alhamdulliallah mereka selalu antusias bila diajak berbagi untuk kebaikan, mengaji dan berbuat sosial. Harapan saya semoga Ngasal ini akan terus berkembang dan istiqomah dalam mengamalkan kebaikan. Baik yang tersurat maupun yang tersirat.

Senin (21/11/2022), Ngasal ngaji di pendopo makam Syehkonah KH  Syamsu Dhuha di Desa Mbelik, Trawas, Mojokerto. “Alhamdulillah penuh hikmah. Saya besyukar kepada Allah SWT ditakdirkan dekat dengan para kaai, karena kaai atau ulama adalah perwaris para Nabi dan Rasul,” pungkasnya. Erfandi Putra

Related posts

Sambut Natal dan Tahun Baru, Hendy Salon Berikan Diskon 20%

chenghoo1

Sambut Lebaran, 500 Yatim-Dhuafa Cukur Rambut Gratis di Masjid Cheng Hoo Surabaya

chenghoo1