SURABAYA (Chenghoo.co)-Di era milineal, mengabadikan setiap kegiatan penting kini bisa dilakukan semua orang. Berbekal benda kecil bernama smartphone, tidak hanya bisa diabadikan melalui foto, bahkan juga bisa syuting video. Meskipun makin gampang mengoperasikan smartphone untuk abadikan moment-moment penting, namun sebenarnya skill khusus tetap perlu diasah, yakni skill editing.
“Lebih baik kita belajar editing, ketimbang syuting. Kenapa? Karena syuting itu gampang dilakukan. Yang susah itu editing videonya,” demikian disampaikan oleh Rudy Bob, fotografer, videografer dan konsultan Gadget, dalam acara workshop “Basic Videography and How To Make Fun Short Klip”, digelar oleh Paguyuban Masyarakat Tionghoa Surabaya (PMTS), di Ruang Ganesha lt. 2, Lenmarc Mall, Jumat (19/11/2022).
Dalam workshop yang dihadiri oleh sebanyak 85 peserta tersebut, Rudy kemudian memaparkan 10 hal penting yang perlu diperhatikan dalam proses editing, mulai dari pembuatan konsep, time rapping, transisi, penggunaan sound effect, penggunaan musik, gambar yang tajam, key frame, hingga tricky scene.
“Perlu juga mengetahui tujuan kita bikin video, apakah untuk untuk komersial, seperti produk iklan, profil perusahaan, pernikahan dan review. Apakah untuk pembuatan film berdurasi panjang pendek atau dokumenter. Atau, hobi yakni membuat video untuk keperluan ngevlog, short klip, dan sosial media,” katanya.
Agar proses syuting semakin mumpuni, Rudi memaparkan kamera pilihan yang memiliki kemampuan handled, seperti kamera DSLR dan mirroles.
“Untuk smartphone, yang paling bagus adalah iPhone, mulai dari 11 series. Sedangkan android, seperti Oppo Find X5 pro, Vivo X70 up. Action Cam; Go Pro Hero 8 up, Insta 360, Dji Osmo 2, FPV Drone, dan tambahan mini tripod, mic dan lighting,” katanya.
Tak cukup memberi teori, Rudi juga memperjelas uraiannya dengan praktek langsung pengambilan angel video yang tepat dan mengasyikkan.
H.A. Nurawi, Ketua Koordinator PMTS, mengatakan, skill videografi sangat penting di era kekinian, terutama sangat tepat dimanfaatkan untuk keperluan promosi bagi yang memiliki usaha, seperti usaha-usaha kuliner.
“Secara khusus, sasaran Workshop Basic Videografi ini adalah muda-mudi PMTS. Pengurus PMTS selalu berikhtiar untuk mengadakan kegiatan yang menambah wawasan sesuai perkembangan zaman digital ini,” katanya.
Nurawi menambahkan, proses pelatihan tidak berhenti pada pelatihan di workshop saja. Tetapi pihaknya juga membuat grup WhatsApp sebagai tempat pendalaman materi.
“Acara ini terselenggara berkat kerja sama Yayasan Haji Muhammad Cheng Hoo Indonesia (YHMCHI) dan Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Jatim. Serta didukung oleh Nusantara Photo Club, Surabaya Art Society, Unimaxx Photo Community, Sinar Bahagia, FOBI Jatim, Yayasan Bhakti Persatuan, dan PERPIT Jatim,” katanya.
Rasmono Sudarjo, Sekretaris PMTS, mengatakan, agenda berikutnya yang akan diselenggarakan oleh PMTS adalah Talkshow pentingnya belajar bahasa Mandarin, yakni pada 10 Desember.
“Ke depan, kami juga membina UMKM dengan memfasilitasi saluran produk ekspor-impor termasuk skill pengurusan ijin, perpajakan dan sebagainya,” tuturnya.
Dalam kesempatan tersebut, selain menyerahkan piagam penghargaan kepada Rudy Bob, Rasmono juga menghadiahkan lukisannya kepada Rudy Bob.
Penghargaan juga diberikan kepada PITI Jatim yang diterima oleh Syauqi (Sekertaris DPW PITI Jatim) dan Oei Tjing Yen (Sekertaris DPD PITI Surabaya).
Di akhir acara, panitia menyerahkan hadiah door prize sepatu Trekkers kepada peserta pemenang undian.
Hadir dalam kegiatan ini, Alex (Ketua I DPD PITI Surabaya), Emma Umi Amalia (Bendahara DPD PITI Surabaya), Eddy Tanjung (Lion’s Club Sejahtera) dan Gatot Seger Santoso (Ketua INTI Jatim). Tamam Malaka.