SURABAYA (chenghoo.co) Yayasan Haji Muhammad Cheng Hoo Indonesia (YHMCHI) dan Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Surabaya menyelenggarakan kegiatan pemberian santunan kepada sebanyak 400 anak-anak yatim-piatu, bersama tokoh lintas agama di halaman Masjid Cheng Hoo Surabaya, Selasa (26/4/2022), sore.
Dalam kesempatan tersebut dihadiri puluhan tokoh-tokoh dari berbagai organisasi kemasyarakatan (ormas) dan tokoh-tokoh lintas agama, di antaranya adalah Dr.H.Muhammad Yazid, M.Si (Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama), Pinandita I Wayan Suraba MPdh (Dewan Pembina Parisada Hindu Dharma Indonesia), Ir. Ketut Gotra ( Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia ), Pendeta Natael Hermawan ( Ketua umum PGI (Persekutuan Gereja Gereja di Indonesia Wilayah Jatim ), Pendeta Simon Filantropha ( Penasehat Ecomene Kemasyarakatan Gereja Kristen Indonesia), Romo Timotheus Siga ( Pastor Kepala Gereja Khatolik Santo Stefanus) , Amri ( Ketua Majelis Buddhayana Indonesia, beserta Bante ), Go Sik Kian ( PLT Ketua Umum PTITD Tridharma Indonesia ), Handoko Tjokro ( Ketua Majelis Agama Khonghucu Indonesia (Makin Boen Bio) beserta jajarannya, Michael Agusta (Ketua Kelenteng Ba De Miao ( Delapan Kebajikan)) dan tentunya masih banyak lagi yang hadir yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
” Kami pada sore ini mengadakan acara pemberian santunan dan bingkisan kepada yatim piatu. Juga disalurkan zakat mal dari Othman bin Affan Foundation dan bapak H. Muhammad Turino Junaed, Ketua FORKAS Jawa Timur untuk anak Yatim Piatu sebanyak 400 anak,” kata H. A. Nurawi, Ketua YHMCHI.
Nurawi juga menambahkan, Masjid Cheng Hoo selain untuk tempat beribadah, juga sebagai tempat kegiatan untuk kepentingan kemaslahatan seluruh umat.
“Kami juga mengucapkan terima kasih kepada para tokoh lintas agama, yang telah hadir dan mendukung acara pada hari ini,” katanya.
Mewakili Ketua Forum kerukunan agama yang berhalangan hadir, I Wayan Suraba MPdh memberikan pesan untuk anak-anak Yatim-piatu.
“Jadilah agen kerukunan di negeri ini. Meski masih kecil. Agen yang merajut harmonisasi sosial. Memahami bahwa kita berbeda keyakinan, berbeda suku-bangsa, beda budaya, tetapi mampu merajut kerukunan umat beragama yang baik,” katanya.
Sementara Indah Kurnia, Anggota DPR-RI Komisi XI mengatakan, anak-anak harus penuh semangat. “Kita harus semangat dengan semanga kita terus bahagia. Kalian harus siap menjadi orang tetpilih. Kita harus bisa berbuat baik. Orang baik itu, yakni orang yang bisa mberikan manfaat bagi orang lain, katanya.
Wiwik Widayati, Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olah Raga Serta Pariwisata Surabaya mengatakan, mari kita sama-sama mendoakan kpd adik- adik ini untuk kelancaran masa depannya. Adik-adik harus rajin belajar untuk masa depan.
“Jangan sia-siakan waktu ya. Ayo semangat menyongsong masa depan,” katanya.
Pada sesi akhir acara, Walikota Surabaya, Eri Cahyadi, yang kemudian membagikan 53 kursi roda kepada warga kecamatan Genteng.
“Setelah satu tahun sibuk mengatasi Covid-19, kini kita saatnya kita menggerakkan ekonomi,” katanya.
Eri Cahyadi juga menegaskan jika ada yang membutuhkan pekerjaan, pemerintah kota akan memfasilitasi dengan memberikan skill keterampilan.
“Untuk menggerakkan ekonomi, saya akan mengajarkan pelatihan menjahit,” katanya.
Eri juga mengatakan, acara sore ini yang digelar oleh masjid Cheng Hoo merupakan potret yang harus kita kerjakan. Yakni berbeda, tetapi bersatu untuk kemajuan kota Surabaya pada khususnya dan Indonesia pada umumnya.
Dalam acara ini juga dihadiri para Pengurus YHMCHI dan PITI Jatim, PITI SBY , diantaranya HMY Bambang Sujanto (Pendiri YHMCHI), H. A. Nurawi (Ketua YHMCHI), Ma’mun Hasan (Pendiri YHMCHI), Edwin Suryalaksana (dewan pembina YHMCHI), Haryanto Satrio (Ketua DPW Jatim), A. Syaukanie Ong (Ketua DPD PITI Jatim), Ustad Hasan Basri (Pelaksana Harian YHMCHI), A. Subiantoro (Humas YHMCHI), Bapak Ali beserta sejumlah pengurus lainnya.
Acara tersebut ditutup dengan doa oleh Habib Haidar Abdullah Alhadad dari Ampel Sby. Tamam, Erfandi.