Surabaya (chenghoo.co) – Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, Budi Hanoto, dan Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Provinsi Jawa Timur, Kyai Haji Marzuki Mustamar, pada hari Kamis (17/2) sepakat menandatangani dokumen Memorandum of Understanding (MoU) bertajuk kerjasama pengembangan ekonomi pesantren di Jawa Timur. Penandatanganan MoU kedua pimpinan lembaga tersebut merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Hari Lahir (Harlah) Nahdlatul Ulama yang ke-99 dan disaksikan secara langsung oleh Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, K.H. Yahya Cholil Staquf serta Rais Aam PBNU sekaligus Ketua Majelis Ulama Indonesia, K.H. Miftachul Akhyar.
Pada kesempatan diskusi kepada media, Budi Hanoto menjelaskan bahwa kerjasama BI-PWNU Jatim dengan durasi satu tahun tersebut akan berfokus pada 4 (empat) program utama. *Pertama*, kedua lembaga sepakat memberikan dukungannya terhadap program pengembangan kemandirian ekonomi pesantren di Jawa Timur. *Kedua*, memberikan bantuan teknis berupa pelatihan tentang pengelolaan keuangan syariah kepada pesantren-pesantren di Jawa Timur. *Ketiga*, melakukan sosialisasi dan edukasi kebanksentralan kepada pesantren Jawa Timur, diantaranya perihal ciri-ciri keaslian uang rupiah, Gerakan Nasional Non Tunai hingga keuangan inklusif. *Keempat*, bersama-sama mengelola data dan mengembangkan model bisnis yang dapat direplikasi atau sebagai role model dalam program kemandirian pesantren.
Kerjasama BI – PWNU Jatim tersebut diharapkan dapat mengakselerasi pengembangan ekonomi pesantren di Jawa Timur dan berimplikasi pada meningkatnya kesejahteraan masyarakat. Selain MoU dengan Bank Indonesia Jatim, PWNU Jatim juga mendatangani kerjasama dengan OJK Jatim, Jasa Raharja, UPN, UTM, UNESA, UNUSA, UNISMA dan UPN terkait dukungan pendidikan syariah dan kerjasama lainnya.
Harlah NU ke-99 yang berlangsung di Auditorium KH Hasyim asy’ari Kantor PWNU Jatim tersebut dihadiri oleh Rais Aam, Ketua dan pengurus inti PBNU, Rais Syuriah PWNU Jatim (K.H. Muhammad Anwar Manshur dan K.H. Agoes Ali Mashuri), Kepala BI Jatim, Kepala OJK Jatim, Direktur Jasa Raharja, Kakanwil Kemenag Jatim dan seluruh pimpinan PWNU se-Indonesia. (*)