Surabaya (chenghoo.co)-Milad Masjid Cheng Hoo Surabaya ke-19, Rabu (13/10/2021) berlangsung sederhana dan penuh khidmat. Bersama 50 anak yatim, acara seremonial tersebut lebih banyak kepada acara berbagi sesama.Memang tak ada kemeriahan, seperti tahun-tahun sebelumnya.
Pasalnya, pandemi covid-19 memang belum usai, sehingga acara yang penuh protokol kesehatan (Prokes) tersebut berlangsung tak terlalu lama. Hadir dalam acara tersebut, sejumlah pendiri, Dewan Pembina, Dewan Pengawas, Pengurus Yayasan Haji Muhammad Cheng Hoo Indonesia (YHMCHI), serta undangan lainnya.
“Tidak sebagaimana pelaksanaan tahun-tahun sebelum datangnya pandemi covid-19 yang begitu semarak, dan dihadiri banyak pihak, kali ini hanya dihadiri kalangan terbatas. Tujuannya agar tidak terjadi kerumunan massa,” kata H.A. Nurawi,
Ketua Umum YHMCHI).H. Abdul Nurawi dalam sambutannya mengatakan, peringatan Milad Masjid Cheng Hoo yang ke-19 berlangsung dalam suasana pandemi Covid-19. Karena itu, pelaksanaan peringatan Milad tersebut tidak dirayakan secara semarak sebagaimana tahun-tahun sebelum muncul pandemi.
“Meskipun berada dalam masa-masa pandemi, kegiatan Masjid Cheng Hoo Surabaya tetap berjalan, meski tidak normal. Alhamdulillah, kami masih bisa melaksanakan berbagai program, seperti program buka bersama (bukber) di bulan puasa Ramadhan. Tentunya tetap menjaga Prokes. Jamaah langsung membawa pulang nasi bukber-nya, kecuali musafir,” katanya.
Di Samping itu, Cheng Hoo dengan menggandeng organisasi keagamaan juga berhasil menyalurkan ribuan paket sembako untuk Jatim. Juga penyaluran alat-alat kesehatan, seperti ke Bangkalan saat daerah tersebut mengalami lonjakan covid-19 yang cukup signifikan.
Acara yang dibuka dengan Grup Sholawat Adz-Dzikro dengan dua orang vocal, yakni Ustadz Satun Al-Qowarir dan Habib Haidar bin Abdullah al-Haddad, alunan sholawat tersebut cukup menghibur para hadirin, khususnya anak yatim.
Pada acara tersebut, diserahkan pula bantuan kepada anak yatim, berupa alat-alat sekolah serta angpao.
Sementara itu, salah seorang Dewan Pembina Masjid Cheng Hoo Surabaya yang hadir pada acara tersebut, Prof. Dr. H. Eko Sugitario., SH. B. N.M.Hum mengatakan, waktu mengawali pendirian masjid ini kita bersatu padu. Tak ada kata menyerah bagi umat Islam etnis Tionghoa di Surabaya untuk memiliki masjid Sendiri.
“Alhamdulillah, dari kalangan biasa hingga pengusaha Tionghoa bahu membahu urunan, dan jadilah masjid ini yang diharapkan menjadi tempat syiar Islam dan dakwah”. (Tamam)