Chenghoo.co
Ekbis Terkini

Tiongkok Siapkan Rp 1.649 Triliun Bangun Jalur Sutra Baru, RI Harus Bisa Manfaatkan Peluang

Perkuat Pengaruh

Tiongkok mengumpulkan pimpinan sejumlah negara dunia dalam acara One Belt and One Road Forum for International Cooperation atau yang dikenal dengan sebutan jalur sutra modern. Acara yang digelar di Beijing ini juga dihadiri oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Dalam acara tersebut, Presiden RRT, Xi Jinping, berjanji menggelontorkan investasi hingga 1 triliun dollar AS atau lebih dari Rp 13.000 triliun, untuk membangun infrastruktur yang luas di 60 negara di dunia. Dari jumlah itu, sebanyak 124 miliar dollar AS atau sekitar Rp 1.649 triliun dihabiskan untuk membangun jalur sutra, yang menghubungkan China dengan negara di berbagai belahan dunia.

Ambisi Tiongkok memang keras untuk mendorong perekonomiannya yang saat ini trennya tengah turun. Lewat jalur sutra dan investasi ini, Tiongkok bisa mendorong perekonomiannya lebih kencang lagi. Kondisi ekonomi Tiongkok berpengaruh terhadap perekonomian dunia. Tiongkok merupakan negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia.

Lewat janji investasi 1 triliun dollar AS, negara tersebut ingin memperkuat pengaruhnya secara global. Seperti ditulis New York Times, Tiongkok saat ini tengah membangun rel kereta di Laos. Rel ini bakal menghubungkan 6 negara di Asia dengan panjang 260 mil. Nilai proyek 6 miliar dollar AS atau sekitar Rp 80 triliun.

Untuk proyek ini, para pekerja banyak didatangkan dari Tiongkok. Artinya penyerapan tenaga kerja di negara tersebut juga terjadi. Kemudian, juga sedang membangun pembangkit listrik di Pakistan untuk menyelesaikan masalah kekurangan listrik di negara tersebut. Nilai investasinya mencapai 46 miliar dollar AS.

Belum selesai di sini, negara tersebut juga berencana untuk membangun rel kereta yang menghubungkan Budapest dan Belgrade di Serbia. Rel ini menjadi penghubung pengiriman barang asal Tiongkok ke Eropa. Selain melancarkan jalur perdagangan, pembangunan infrastruktur juga dilakukan agar perusahaan konstruksi Tiongkok bisa mendapatkan proyek di luar negaranya. Kemudian juga, permintaan industri di Tiongkok bakal terus ada dengan pembangunan infrastruktur tersebut. Industri seperti semen, baja, dan permesinan akan berkembang.

Langkah negara itu menggelontorkan banyak investasi di negara luar dinilai bertujuan mencari kawan baru untuk menjadi sekutunya, tanpa perlu melakukan invasi militer. Ekspansi Tiongkok bahkan meluas hingga ke Afrika. Contoh saja Kenya. Di negara tersebut, Tiongkok melakukan investasi peningkatan kapasitas rel kereta dari pelabuhan di Mombasa ke Nairobi.

Indonesia juga kebagian jatah. Seperti diketahui, Tiongkok memenangkan proyek pembangunan kereta cepat yang menghubungkan Jakarta dengan Bandung. Presiden Jokowi dalam pertemuan di Beijing menawarkan sejumlah proyek infrastruktur.

Ada tiga mega proyek yang ditawarkan Jokowi kepada Presiden Xi Jinping. Sementara dilansir dari Chinadaily, ASEAN-Tiongkok akan terus meningkatkan kerja sama perdagangannya. Di 2020, nilai perdagangan ASEAN-Tiongkok ditargetkan mencapai 1 triliun dollar AS.  (Erfandi Putra/Reuters/dtc/mas)

Related posts

Menelusuri Jalur Sutra Kuno

chenghoo1

Ekonomi Tiongkok Tumbuh 6,9%

chenghoo1

Tiongkok di Tengah Percaturan Dunia

chenghoo1