
Perekonomian Tiongkok tumbuh 6,9% sepanjang kuartal I-2017. Ini di atas prediksi, dan memperlihatkan mulai munculnya stabilisasi di negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia.
Rata-rata kalangan analis memprediksi pertumbuhan ekonomi China tumbuh 6,8% sepanjang tiga bulan pertama di 2017. “Ekonomi nasional di kuartal pertama memperlihatkan kelanjutan momentum penguatan dan ada perkembangan terus terjadi,” demikian pernyataan Biro Statistik Nasional China, seperti dilansir dari AFP, Senin (17/4/2017).
“Ada perubahan positif dan indikator-indikator utama memperlihatkan kinerja yang lebih baik dari harapan,” tambah biro tersebut.
Pemerintah itu memprediksi pertumbuhan ekonomi 2017 berada di sekitar 6,5%, dan meningkat dari tingkat terendahnya dalam 25 tahun terakhir. Pada 2016 lalu, ekonomi Tiongkok tumbuh 6,7%, atau terendah sejak 1990.
Kuatnya ekonomi ini terjadi berkat penguatan investasi dan properti yang terjadi. Memang pemerintah Tiongkok ingin mengubah orientasinya dari investasi yang diambil dari utang, menjadi ekonomi yang didorong oleh konsumsi. Transisi ini sangat menantang, dan terlihat dari perlambatan ekonomi yang terjadi beberapa tahun terakhir.
Data ekonomi itu menunjukkan, sektor industri di Tiongkok tumbuh 7,6% pada kuartal I-2017, di atas estimasi 6,3%. Belanja ritel juga naik 10,9%, dan investasi naik 9,2%. Kredit berbunga murah juga ikut mendorong sektor konstruksi sejak akhir tahun, mendorong masyarakat membeli rumah. Ini juga mengakselerasi aktivitas manufaktur. (fan/ afp/dtc/mas)