SURABAYA (chenghoo.co)-Pengobatan akupuntur gratis yang digelar oleh sejumlah organisasi hingga perguruhan tinggi di Kantor Kecamatan Simokerto di Jl. Tambakrejo VI-2, Minggu (18/6/2023) mendapat sambutan positif masyarakat setempat. Setidaknya sekitar 140 warga kecamatan tersebut melakukan pengobatan gratis ekupuntur .
Acara ini mengambil tema Nakestrad Peduli Surabaya Sehat Ke – VI” ini terselenggara atas kerjasama DPD Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Surabaya, Yayasan Haji Muhammad Cheng Hoo Indonesia (YHMCHI), Yayasan Bhakti Persatuan (YBP), Perkumpulan Pengusaha Indonesia Tionghoa (PERPIT) Jatim, Paguyuban Masyarakat Tionghoa Surabaya (PMTS), Perkumpulan Pengobat Tradisional Interkontinental Indonesia (PPTII), Perkumpulan Naturopatis Indonesia DPD Jatim, Perkumpulan Pengobat Tradisional Indonesia (PPTI), Universitas Katolik Darma Cendika dan Kecamatan Simokerto. Tampak hadir pula Muda Mudi PMTS seperti bapak Yunus, bapak Tirto, Ibu Liesa hingga Ustad Hasan Basri, Ketua Pelaksana Harian YHMCHI, Oei Tjing Yen – Humas PITI Surabaya.
H.A. Nurawi, Ketua Umum YHMCHI mengatakan, semoga kegiatan ini bermanfaat bagi masyarakat. Ini merupakan kegiatan yang ke enam kalinya dan berlangsung di enam kantor kecamatan di Surabaya.
Program kami, pengobatan gratis ini akan berlangsung di setiap kecamatan yang ada di Surabaya. Kecamatan di Surabaya kan ada 31 kecamatan. Tentunya bergiliran, kata H.A. Nurawi yang juga Ketua PMTS terebut.
Hermawan Santoso, Ketua YBP dalam sambutannya mengatakan, dirinya bersama yang terlibat dalam kegiatan sosial ini mengucapkan terima kasih telah meluangkan waktunya untuk terlibat langsung pada kegiatan kemasyarakatan ini.
“Kami sedang memikirkan bagaiman caranya warga Surabaya mendapat pengobatan tradisional; secara gratais dengan cepat. Tanpa menunggu lama, karena kalau lama menunggu giliran yang lama, lama juga nantinya kesembuhan penyakitnya,” katanya.
Alifati Tofinashri Ketua PPTI mengatakan, kami mendukung acara ini sepenuhnya. Mengapa? Karena ini merupakan salah satu cara mensosialisasi pengobatan tradisional. Masyarakat m,asih banyak yang tidak tahu bahwasanya pengobatan tradisional ini tak mempunyai efek samping.
Pengobatan tradisional tidak mahal, katanya.
Sementara Camat Simokerto Noervita Amin, SH., MSi dalam sambutannya mengatakan, pihaknya menyambut positif acara pengobatan tradisioanl gratis ini. Semoga kegiatan ini dapat bermanfaat dan dapat membati sesame, katanya.
Di kecamatan ini, kata Ibu Noervita Amin, terdapat sekitar 75 ribu warga miskin, tetapi sekarang sudah menurun menjadi kisaran 66 ribu warga. Semoga kegiatan ini dapat membantu warga Simokerto. Terutama bagi mereka yang mengalami keluhan penyakit itu berasal dari keluarga miskin, sudah barang tentu ini dapat membantu mereka.
Dalam acara seremoni ini, pembacaan doa dipimpin oleh Ustad Hasan Basri Fuk dari Masjid Cheng Hoo Surabaya. (H.Erfandi Putra).