Chenghoo.co
Home » Training Episode Kelima, Membuat Produk Black Nastar dan Eclairs Coklat yang Lebih Variatif
Gaya Hidup Headline

Training Episode Kelima, Membuat Produk Black Nastar dan Eclairs Coklat yang Lebih Variatif

Dari kanan, Ustadz Hasan Basri (Pelaksana Harian YHMCHI), Muhammad Aries Hilmi (Camat Genteng Surabaya), Ustadz Achmad Syaukanie Ong (Ketua DPD PITI Surabaya), Oei Tjing Yen (Sekretaris DPD PITI Surabaya), Devi Dwi Arini, (Relationship Manager Dana Surabaya, BRI cabang Diponegoro), Ustadz Haryono Ong (Ketua Takmir Masjid Cheng Hoo Surabaya)

Training Episode Kelima, Membuat Produk Black Nastar dan Eclairs Coklat yang Lebih Variatif

SURABAYA (Chenghoo.co)-Memasuki episode yang kelima, Training Enterpreneur Pembuatan Kue yang diadakan oleh Yayasan Haji Muhammad Cheng Hoo Indonesia (YHMCHI) dan DPD Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Surabaya, bekerja sama dengan PT. Hakiki Donarta dan Bank Rakyat Indonesia (BRI), kali ini peserta diajarkan membuat produk Black Nastar dan Eclairs Coklat, Rabu (16/2/2023).

Ustadz Hasan Basri, Ketua Pelaksana Harian YHMCHI, mewakili H.A Nurawi selaku Ketua YHMCHI yang berhalangan hadir, menyampaikan bahwa melalui kegiatan training pembuatan kue, diharapkan tidak hanya dapat membantu para UMKM agar bisa membuat berbagai jenis produk kue. Tetapi juga mengasah kemampuan inovasi dan aspek rasa yang menjadi kekuatan suatu produk.

“Karena kalau hanya membuat kue, siapapun bisa belajar. Tapi bagaimana membuat suatu produk yang berkualitas, inilah tujuan training ini kita adakan. Sehingga, nantinya bisa bersaing dengan produk lainnya di pasaran yang serupa. Saya juga menyampaikan salam dari Ketua Yayasan, H.A Nurawi untuk peserta agar selalu semangat,” katanya.

Ustadz Achmad Syaukanie Ong, Ketua DPD PITI Surabaya, mengatakan, setiap hamba Allah memiliki kesempatan sama untuk sukses. Namun yang membedakan adalah unsur kreativitasnya.

“Hidup itu kalau diperas hanya dua hal, yaitu anak dan uang. Mudah-mudahan, kegiatan training pembuatan kue ini menjadikan hidup kita lebih bermanfaat. Karena meski generasinya bagus, kalau tidak ditopang oleh ekonomi yang bagus, negara bisa hancur,” katanya.

Dalam kesempatan tersebut juga hadir Muhammad Aries Hilmi, Camat Genteng Surabaya. Kepada peserta training, ia berharap kegiatan training tidak sekedar soal membuat kue saja. Tetapi juga bagaimana mengembangkannya menjadi usaha yang maju.

“Kegiatan training ini masih langkah awal. Nanti harus bisa dikembangkan. Kenapa? Karena yang namanya usaha itu bisa diwariskan pada anak. Bisa menjadi pintu-pintu rezeki untuk keluarga,” katanya.

Devi Dwi Arini, Relationship Manager (RM) Dana Surabaya, BRI cabang Diponegoro, mengatakan, BRI memberikan kemudahan alat pembayaran untuk pelaku UMKM.

“Kami dari perbankan, memberikan kemudahan dalam bertransaksi UMKM di bidang alat pembayaran, yaitu transaksi tanpa biaya admin melalui QRIS,” katanya.

Niken, Technical Baker PT Hakiki Donarta, mengatakan, dalam tips pembuatan produk Black Nastar dan Eclairs Coklat, pihaknya memberi sentuhan variasi-variasi khusus agar menimbulkan daya tarik pasar.

“Pada produk Black Nastar, misalnya, yang umum hahya memiliki warna monoton, yaitu warna kuning. Untuk menambah daya tarik pasar, maka saya tambahkan tulip Bordeaux Cocoa powder di dalam adonannya, lalu isinya saya gunakan yang lebih premium, yaitu Donny nastar,” katanya.

Dalam kesempatan tersebut, juga hadir Oe Tjing Yen (Sekretaris DPD PITI Surabaya), Ustadz Haryono Ong (Ketua Takmir Masjid Cheng Hoo Surabaya) dan sejumlah anggota IPEMI (Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia). Tamam Malaka.

Related posts

IKASDASA Gelar Bazar Murah

chenghoo1

YHMCHI-PITI dan PWNU Siap Semprot Disinfektan 1.000 Masjid

chenghoo1

Novi Basuki, Santri yang Studi Hingga S3 Di Negeri Tiongkok

chenghoo1