SURABAYA (chenghoo.co)-Sejak zaman dahulu, kota Surabaya sudah dikenal sebagai kota yang toleran dan menjunjung tinggi harkat-martabat manusia. Di era kemerdekaan, hal ini terbukti dengan munculnya persatuan semua pihak, tanpa memandang perbedaan. Baik suku-bangsa maupun agamanya.
“Saat berperang melawan penjajah pada 10 November 1945, seluruh agama, suku dan ras turut bersama berjuang di Kota Pahlawan,” demikian disampaikan oleh Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, dalam acara Silaturahmi Toleransi Kebangsaan Bersama Gus Miftah, diselenggarakan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, di sisi timur Tugu Pahlawan Surabaya, Jumat (28/10/2022)
Seiring dengan moment hari Sumpah Pemuda setiap 28 Oktober, pria yang akrab dipanggil Eri itu mengajak seluruh masyarakat Surabaya yang majemuk untuk mengenang kembali perjuangan rakyat Surabaya tersebut.
“Yang harus kita ingat, yang berjuang itu seluruh suku dan pemeluk agama yang ada di kota Surabaya. Untuk itu, mari kita jaga kota Surabaya dengan rasa persaudaraan. Kita harus memberikan keamanan dan kenyamanan bagi umat agama apapun yang menjalankan ibadah di Surabaya,” katanya.
Silaturahmi Toleransi Kebangsaan yang digelar malam hari ini diramaikan oleh 12 penampilan seni budaya dari berbagai suku, ras dan agama di Indonesia. Di antaranya yakni, Tari Remo dari Jawa Timur, Jaipong dari Sunda, Tati Sigeh Pengunten dari Organisasi Daerah Lampung, Mocopat dari Penghayat Kepercayaan Kota Surabaya, Tarian Empat Etnis dari Suku Bugis, Tari Pasambahan dari Suku Minang, dan Kasuari Dance dari Papua.
Sejumlah tokoh juga hadir, selain dihadiri langsung Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, juga hadir Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji. Hadir pula saat itu, para pejabat di lingkungan Pemkot, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Surabaya, serta Para Ketua Organisasi Keagamaan di Kota Pahlawan.
Hadir juga dalam acara tersebut Dermawan Suparsono ( SPS Corporate) salah satu donatur Masjid Cheng Hoo, beserta beberapa pengurus masjid Cheng Hoo dan PITI Surabaya. ini merupakan salah satu bentuk toleransi kepada sesama umat Tuhan, tidak membeda-bedakan agama, suku dan ras
Tampak pula, pengurus Yayasan Haji Muhammad Cheng Hoo Indonesia (YHMCHI) dan Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI), Ustadz Hasan Basri (Ketua Harian YHMCHI), Herman Hosana (Ketua III DPD PITI Surabaya, bidang Ekonomi, Oei Tjing Yen, (Humas DPD PITI Surabaya), dan Wewin (Wakil Sekretaris DPD PITI Surabaya). Tamam Malaka