SURABAYA (chenghoo.co)-Yayasan Abdi Husada Utama menawarkan operasi katarak gratis bagi warga muahammadiyah Jatim. Tawaran kemanusiaan ini mendapat sambutan positif dari Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim.
Kunjungan Yayasan Abdi Husada Utama ke PWM Jatim tersebut di dampingi oleh Yayasan Haji Muhammad Cheng Hoo Indonesia (YHMCHI) yang dipimpin ketuanya H.A. Nurawi didampingi sejumlah pengurus lainnya.
Irwan Pontoh, Wakil Ketua Yayasan Abdi Husada Utama, beserta bp Radita Soeharsa mengatakan, pihaknya merasa senang karena tawaran operasi katarak gratis ini mendapat sambutan positif dari PWM Jatim. Penanganan katarak menjadi salah satu fokus yayasan, karena pasien katarak dari tahun ke tahun meningkat pesat. Terutama di Indonesia.
“Kami siap menerima pasien warga Muhammadiyah yang ingin operasi katarak. Kami melakukan operasi setiap bulan. Dan hingga kini, sudah cukup banyak yang kami operasi dari warga yang kurang mampu dari berbagai kalangan,” katanya, Jumat (22/7/202), di kantor PWM Jatim.
Lydia , Humas yayasan mengatakan, persyaratannya tidak ribet. Calon pasien cukup membawa surat keterangan kurang mampu dari RT/RW. Untuk pelaksanaan operasi pihaknya bekerjasama dengan Klinik Mata JEC Java di Surabaya. “Hingga saat ini, yayasan yang berdiri sejak 2012 telah berhasil melakukan operasi katarak gratis sebanyak 1.300 pasien di seluruh Indonesia. Kami juga berhasil membantu 130.000 pasien umum,” katanya.
Sementara itu, Ketua PWM Jatim, Dr. Saad Ibrahim, M.A. menyambut positif kerjasama ini. Ini merupakan bagian dari pengabdian Muhammadiyah untuk umat. “Saya berharap kerjasama ini bisa disinergikan dengan rumah sakit Muhammadiyah yang ada di Jatim. Di Jatim, Muhammadiyah mempunyai 84 rumah sakit,” katanya.
Di samping itu, Muhammadiyah mempunyai 1.201 sekolah di Jatim hingga 141 panti asuhan. “Sekali lagi, kami mengucapkan terima kasih dan semoga rencana ini dapat terealisai dengan cepat,” katanya.
Sementara dr. Sukadiono, salah seorang Wakil Ketua PWM Jatim berharap agar, pasien yang akan dioperasi harus benar-benar siap dioperasi. Artinya, sebelum dioperasi di Surabaya, pasien yang berasal dari daerah sudah memenuhi persyaratan untuk dioperasi. “Di sini peran Rumah Sakit Muhammadiyah yang ada di sejumlah daerah menjadi penting,” katanya. Erfandi Putra.