SURABAYA (chenghoo.co)-Setelah diresmikian pada 18 Juli 2024 lalu, kini Titik Ajar mempunyai kantor sendiri yang peresmiannya dilakukan, Sabtu (21/12/2024).
Sementara itu Titik Ajar, juga akan membuka kelas umum pada Febuari 2024. Titik Ajar dengan tim pengajar professional, bahkan ada pengajar yang didatangkan langsung dari Tiongkok dengan maksud pembelajaran ini mempunyai mutu seperti yang diharapkan pasar.
Titik Ajar merupakan hasil kerjasama antar Confucius Institute Unesa (CI Unesa), Yayasan Pendidikan Cheng Hoo Indonesia (YPCHI) dan Central China Normal University (CCNU) yang diresmikin, Kamis, 18 Juli 2024. Sedangkan peresmian kantornya dilakukan pada Sabtu, 21 Desember 2024.
Tampak hadir dari Cheng Hoo seperti H.M.Y. Bambang Sujanto (penggagas dan pendiri Masjid Cheng Hoo Surabaya, Dion Sultan (Ketua Yayasan Pendidikan Cheng Hoo Indonesia\YPCHI) hingga Drs.Esti Nurhidayat,M.Ak. (Direktur Pendidikan YPCHI. Dari Unesa tampak hadir Bapak Safiq (Dekan Fakultas Bahasa Unesa) dan Bapak Sueb (Direktur CI Unesa).
Sementara dari CCNU tampak hadir MR. Ren Youzhou Wakil Rektor Central China Normal University, MR. Hong Feng Direktur Kantor Kerja Sama dan Pertukaran Internasional Central China Normal University, MR. Jiang Zhongliang, Dekan Sekolah Pertukaran Budaya Internasional Central China Normal University, MR. Kuang Pengfei Direktur Institut Linguistik Central China Normal University. MR. Chen Nan, Direktur Proyek Sekolah Pertukaran Budaya Internasional Central China Normal University. MR. Yang Wei, Direktur Proyek, Sekolah Pertukaran Budaya Internasional, Central China Normal University.
Esti Nurhidayat mengatakan, pentingnya pendidikan bahasa dan budaya Mandarin sebagai simbol toleransi dan pengertian antar-budaya.
“Dalam program ini bertujuan memberikan pendidikan bahasa Mandarin berkualitas bagi peserta didik Sekolah Cheng Hoo dan melibatkan guru bahasa Mandarin native dari Tiongkok (laoshi), yang diharapkan dapat memberikan pengalaman belajar yang autentik dan mendalam,” katanya.
Program Titik Ajar ini bersifat rutin dan berkelanjutan. Program ini juga merupakan bagian dari pelaksanaan program pengabdian kepada masyarakat (PKM) yang secara kolektif dan terpadu melibatkan para dosen Prodi S-1 Pendidikan Mandarin Unesa, Confucius Institute Unesa, dan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unesa.
Esti berharap dengan peresmian ruangan untuk guru Native Mandarin sebagai wujud suporting YPCI dalam mewujudkan program YPCHI sebagai titik ajar dalam bahasa Mandarin diharapkan akan semakin kuat sinergitas antara CCNU, Unesa dan sekolah Cheng Hoo.
“Kami juga tengah mempersiapkan pembukaan kelas untuk umum yang akan dimulai Februari 2024. Permintaan kelas ini cukup potensial. Apalagi belakangan ini investasi Tiongkok di Jatim cukup mengggembirakan. Karena itu, kami memfasilitasi agar calon pekerja atau pelamar ke perusahaan Tiongkok di Jatim bisa memperdalam Bahasa Mandarin di Cheng Hoo,” kata Esti.
Dion Sultan dalam sambutan, menyambut baik kerjasama antara CI Unesa, CCNU dan Cheng Hoo dalam rangka untuk peningkatan mutu pembelajaran di sekolah Cheng Hoo. Sehingga eksistensi sekolah Ceng Hoo sebagai sekolah dengan empat bahasa semakin nampak dan benar benar menjadi program unggulan di sekolah ini (H. Erfandi Putra).