SURABAYA (Chenghoo.co)-Bakti Sosial (Baksos) Operasi Katarak yang rutin digelar oleh Yayasan Sosial Abdi Husada Utama (YSAHU) kini telah memasuki episode ke-31. Bekerja sama dengan Klinik Utama Mata JEC Java@Surabaya dan Tunas Muda Adhyaksa, kegiatan operasi diadakan di gedung Klinik Utama Mata JEC Java@Surabaya di Jl Raya Darmo, 127, Surabaya, Sabtu (23/11/2024).
Wahjudi Gatot, Ketua YSAHU, mengatakan, jumlah pasien katarak kali ini yang mengikuti proses screening sebanyak 96 orang. Namun demikian, dari screening tersebut pasien yang lolos sebanyak 71 orang.
“Untuk menjaring para penderita katarak, sehingga kita bisa ikut mengurangi angka kebutaan di Jawa Timur, kita sebar informasi mulai dari Koramil dan desa-desa tentang adanya gelar baksos katarak. Tetapi kali ini puluhan pasien yang lolos screening merupakan kerjasama dengan Tunas Muda Adhyaksa,” katanya.
Novri Susanti, Direktur Klinik Utama Mata JEC Java @surabaya, mengatakan, meskipun bersifat gratis, pelayanan selama operasi yang diberikan kepada semua pasien benar-benar memperhitungkan kualitas. Karena itu, teknologi yang digunakan dalam proses operasi merupakan yang terbaru, tanpa jahitan dan minim sayatan.
“Kita menggunakan teknologi fakoemulsifikasi. Melalui teknologi ini pemulihan jauh lebih cepat pasca operasi. Nah, agar proses operasi berlangsung lancar, kita menerjunkan sebanyak 9 dokter,” katanya.
Alim Markus, Ketua Dewan Pembina YSAHU, berharap semua pasien bisa kembali memperoleh penglihatan yang terang pasca operasi, serta cepat pemulihannya Bu.
“Dengan begitu, mereka bisa bekerja normal sebagaimana umumnya orang lain,” katanya.
Soeharsa Muliabarata Wakil Ketua Dewan Pembina YSAHU, mengucapkan rasa syukurnya, sebab dari ribuan pasien operasi katarak sampai episode ke-31, hingga saat ini belum ada kasus kegagalan. Bagi Soeharsa, semua pasien adalah saudara dan keluarga.
“Karena itu, saya memperlakukan mereka seperti keluarga kita. Begitu pun dengan obat-obatan yang diberikan. Kita melayani mereka, seperti saya melayani diri sendiri. Itu juga yang kita lakukan di klinik kita Abdi Husada Utama yang memberikan pelayanan pengobatan dan pemeriksaan gratis untuk masyarakat. Sampai saat ini, setidaknya, tercatat kita telah melayani 145.403 pasien,” katanya.
Mewakili Setiawan Budi Cahyono, Wakil Kepala (Waka) Kejaksaan Tinggi (Kajati), Putu Arya Wibisana, Kepala Seksi (Kasi) Intelijen Kejaksaan Tinggi Jatim, menyampaikan permohonan maaf atas ketidakhadirannya dalam baksos operasi katarak. Ia juga menyampaikan dukungan langsung Waka Kajati Jatim tersebut. Dimana bentuk dukungannya adalah mendatangkan warga pengidap katarak sebanyak 96 orang.
“Kami mengucapkan terima kasih telah diberi kesempatan untuk bergabung dan mendukung acara baksos katarak ini,” katanya.
Salah seorang pasien yang mengidap katarak bagian mata kiri, Yuli (59), warga Jatirejo, Mojokerto, menyampaikan terima kasih kepada para donatur yang telah menggelar baksos operasi katarak.
“Sehingga saya bisa melaksanakan operasi tanpa biaya di klinik Utama Mata JEC Java@Surabaya. Semoga para donatur selalu diberikan kesehatan, berkah dan melimpah rezekinya,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut, juga hadir sejumlah pengurus YSAHU, Wahjudi Gatot, Arif Soeharsa, Agus Susanto , Eddyanto Chondro Tansil, Chandra Wurianto Woo, Novri Susanti, SE., Ak., MF, Direktur Klinik Utama Mata JEC Java dan dr. Dian Arumdini SPM, kepala klinik JEC Java. Juga tampak Ustadz Hasan Basri, Ketua Pelaksana Harian Yayasan Haji Muhammad Cheng Hoo Indonesia dan Oei Tjing Yen, Humas DPD PITI Surabaya dan Indah Kurnia, Anggota DPR RI Komisi IX membidangi Kesehatan, Ketenagakerjaan, dan Jaminan Sosial. Tamam Malaka.