SURABAYA (Chenghoo.co)-Di awal-awal kelahiran dan perkembangan Islam di era Rasulullah Muhammad SAW, Islam tidak memperlihatkan bentuk konstitusi agama, Negara Islam atau Negara kesukuan Arab. Akan tetapi, lebih memperlihatkan bentuk negara Madinah. Atau Negara Madani. Hal ini disampaikan oleh Prof. Dr. KH. Said Aqil Siradj, M.A, dalam Sarasehan bertema,”Rahmatan Lil Alamin sebagai Perwujudan Cita-cita Islam dalam Kebangsaan,” yang dikemas pada moments Milad Kang Said ke-71, dihelat di halaman Masjid Cheng Hoo Surabaya, Jumat (5)6/2024).
“Negara Madani itu apa? Yaitu negara yang penduduknya lintas budaya. Lintas suku. Lintas agama. Maupun lintas suku-bangsa. Dalam pola negara seperti itu, semuanya setara di depan hukum. Memiliki hak dan kewajiban yang juga setara. Tidak pandang bulu di mata hukum. Menggunakan sistem kewarganegaraan. Bukan kewarga-agamaan,” katanya.
Ditegaskan mantan Ketua PBNU tersebut, maka selama tidak melanggar hukum. Siapapun orangnya, apapun agamanya. Maupun suku-bangsanya. Apapun pilihan politiknya. Tidak boleh dianggap sebagai musuh.
“Semuanya saudara sebangsa. Hanya satu yang kita anggap musuh, yaitu para pelanggar hukum,” katanya. Kiai Said kemudian mencontohkan terjadinya peristiwa menarik di zaman Nabi Muhammad SAW, yaitu adanya seorang muslim menempeleng seorang Yahudi. Tak disangka, menyebabkan Yahudi tersebut meninggal.
“Dari peristiwa itu, Nabi kemudian bersabda bahwa barangsiapa yang membunuh non-muslim, berhadapan dengan saya. Siapa yang berhadapan dengan saya, tidak masuk surga,” katanya.
Selain Sarasehan, Milad Kang Said ke-71, juga disemarakkan oleh launching SAS Center dan ditandai Penandatanganan MoU oleh YHMCHI, One Pesantren One Product (OPOP) Jatim, Universitas Negeri Malang, Universitas Negeri Surabaya, Forum Masyarakat Gresik (Formagam), dan Panatagama Indonesia (Panatagama adalah ahli tata agama.
Juga tanda ucapan terima kasih dari Yayasan Haji Muhammad Cheng Hoo Indonesia (YHMCHI) untuk Dr. Novi Wulandari dan Crew SAS Center, selaku konseptor dan Eksekutor Perhelatan Milad Kang Said ke-71.
Tampak juga ucapan ulang tahun dengan beragam bentuknya, seperti Sutiono Adi Tjandra. Dewan Pengawas YHMCHI tersebut menghadiahkan kue tart, dan tiup lilin langsung oleh Kiai Said Aqil Siradj.
Lalu cinderamata berupa lukisan oleh tokoh Tionghoa, Rasmono Sudarjo. Foto dari Kapolda Jatim, serta dari Indah Kurnia Anggota DPR RI Komisi XI.
H.A Nurawi, Ketua Yayasan Haji Muhammad Cheng Hoo Indonesia (YHMCHI), mewakili jajaran pengurus YHMCHI-PITI, mengucapkan selamat milad Kiai Said ke-71. “Semoga beliau senantiasa diberikan kesehatan, panjang umur dan rezeki barakah,” katanya.
DrĀ Alim Markus, mewakili segenap warga Tionghoa Jatim mengucapkan selamat Ultah yang Ke-71. “Semoga selalu sehat dan panjang umur,” katanya.
Ucapan ultah juga disampaikan oleh Ustadz Hasan Basri di atas panggung, mendampingi
Kapolsek Genteng dan Roemah Bhinneka. Tamam Malaka.