Chenghoo.co
Home » Peserta Pelatihan Fotografi PMTS Diharapkan Bisa Mandiri
Gaya Hidup

Peserta Pelatihan Fotografi PMTS Diharapkan Bisa Mandiri

 

Suasana pelatihan fotografi gratis yang digelar PMTS

SURABAYA (chenghoo.co)-Saat ini begitu mudahnya seseorang melakukan pemotretan. Hal ini disebabkan karena kehadairan HP yang canggih, sehingga sang pemilik HP bisa melakukan pemotretan dengan mudahnya. Hanya saja yang perlu diperhatikan bahwasanya memotret itu ada seninya hingga ada limunya.

Karena itulah Paguyuban Masyarakat Tionghoa Surabaya (PMTS) bekerja sama dengan Surabaya Art Society, Unimaxx Photography Community hingga Yayasan Haji Muhammad Cheng Hoo Indonesia (YHMCHI) menyelenggarakan pelatihan fotografi gratis. Pesertanya sekitar 40 orang yang bersal dari Surabaya dan sekitarnya. Acara yang digelar di gedung Yayasan Bakti Persatuan, Sabtu (20/1/2024) tersebut juga diikuti oleh anak-anak berkebutuhan khusus dari Yayasan Sanggar Al Ikhlas.

Rasmono Sudarjo, Sekretaris PMTS mengatakan, para peserta itu diajari bagaimana memotret yang benar. Tidak asal memotret. “Kami bergharap para peserta tersebut pada akhirnya menjadi fotografer yang handal, sehingga dengan keahliannya itu dapat menjadi mata pencahariannya,” kata Rasmono.

Dikatakan, sekarang banyak UMKM yang bertumbuhan. Mereka menjual produknya baik berupa makanan maupun minuman dan lainnya. Mereka butuh promosi. Nah dalam promosi itu kan harus ada gambar-gambar yang ditanpilkan. Di sini pentingnya para UMKM juga mempunyai keahlian fotografer untuk menunjang penjualan produknya.

“Kalau pemilik UMKM ahli dalam memotret kan tidak harus mengeluarkan dana untuk pemotretan produknya. Cukup difoto sendiri. Kami sangat terbuka bagi pemilik UMKM untuk belajar memotret yang benar. Gratis,” kata Rasmono.

Rasmono yang sudah sekitar 50 tahun menekuni dunia fotografi ini mengamati prilaku anggota masyarakat dalam memotret asal jepret saja. Padahal dalam memotret itu ada ilmunya. Misalnya, cahaya paling bagus dari samping. Cahaya untuk memotret ada dua yakni matahari langsung dan lampu atau lighting. Foto, katanya,  harus jelas dan tidak terlihat datar, karena memotret itu bagaikan melukis dengan cahaya.

Kegiatan pelatihan fotografi ini pertama kali diselenggarakan. “Tak hanya pelatihan fotografi, tapi juga melukis dan menari. Setiap pelatihan akan dilakukan 4 kali pertemuan. Seperti sekarang pelatihan fotografi mengambil dasarnya dahulu, pertemuan selanjutnya lebih detail,” kata Rasmono .

Pada acara tersebut bertindak sebagai mentor yaiyu Denny D’Colo Ketua Unimaxx Photography Community, bersama Ghani Gozali dan Lia Merliani bertindak sebagai mentor dalam pelatihan fotografi yang mengambil tema memotret produk dan toys.

Ghani Gozali fotografer profesional anggota Unimaxx ini membagikan ilmunya tentang memotret sebuah produk dilengkapi dengan beberapa lampu pencahayaan atau lighting in door. “Memotret produk tidak terlalu dekat, mengambil dari sudut pandang yang pas serta melihat komposisinya,” ujar Ghani.

Sementara itu, Denny D’Colo dengan genre Toys Photography, menjelaskan bagaimana cara memotret mainan yang dilengkapi diorama. “Diorama pegunungan dan danau ini saya buat dengan memanfaatkan bahan bekas yang ada di sekitar. Toys yang sangat kecil ini, namun menjadi menarik ketika difoto,” jelasnya.

Atas
Peserta pelatihan fotografer gratis berpose bersama dengan panitia
Bawah
KIRI-KANAN: Budi, Oei Tjing Yen, Rasmono Sudarjo, Denny D’Colo, Ghani Gozali dan Lia Merliani

“Motret toys bisa di dalam ruangan maupun di luar ruangan. Kalau di dalam ruangan, sebaiknya menggunakan lighting dan diatur agar menghasilkan foto yang menarik,” terang Lia Merliani selaku Bendahara Unimaxx Photography Community.

Sementara itu, para peserta dalam mengikuti penuh antusias. Mereka memotret bergantian dengan obyek biskuit dengan latar belakang putih, di atas meja yang disulap bak studio kecil professional dan lainnya.

Sementara itu Sufiah Ketua Yayasan Sanggar Al Ikhlas mengapresiasi pelatihan fotografi gratis ini. “Kegiatan hari ini sangat luar biasa dan sangat kami tunggu. Anak anak disabilitas ini bisa mengetahui bagaimana cara memotret, sehingga melatih kemandiriannya. Kami berharap kegiatan ini berkelanjutan, anak anak bisa terampil hingga profesional dan melatih kemandirian finansialnya,” harap Sufiah.

Hadir dalam kegiatan Ivan Arista Ketua Muda Mudi PMTS, Oei Tjing Yen Humas PITI Surabaya, anggota Unimaxx Photography Community, dan lain lain. (Erfandi Putra)

 

Related posts

Gabungan Yayasan dan Perkumpulan Tionghoa Kembali Bagi Angpao dan Sembako untuk Kalangan Pra-Sejahtera

chenghoo1

YBP-Perpit-PMTS Salurkan 1.000 Paket Sembako Melalui MUI Jatim

chenghoo1

Atom Peduli, Bagikan 350 Paket Sembako

chenghoo1