Chenghoo.co
Home » Ratusan Anggota Ling Tien Kung Peringati 5 Tahun Wafatnya Lao Shi
Peristiwa

Ratusan Anggota Ling Tien Kung Peringati 5 Tahun Wafatnya Lao Shi

Edy Prawoto saat memberikan sambutan

SURBAYA (chenghoo.co) – Lima tahun wafatnya Guru Besar Ling Tien Kung, Lao Shie Awiek Widjaja ( 8 Januari 2019 – 8 Januari 2024) diperingati dengan dengan penuh kesederhanan, tapi penuh khidmat di Puslatbang, Ole-Ole Surabaya, Senin (8/1/2024), seusai latihan bersama.

Setidaknya 100 anggota Ling Tien Kung dari Surabaya, Gresik, Madura hingga Malang serta daerah lainnya menghadiri acara tersebut. Dari Malang tampak hadir Bapak Hardi Ketua Sasana Mandiri Malang Victory. Dari Gresik tampak hadir Bapak Bambang Ketua Sasana Himpen Petrokimia Gresik. Hadir juga dari Lamongan, Ketua Koordinator Lamongan I Bapak Firdaus. Sementara dari MPET2 (organisasi yang menaungi Ling Tien Kung) Ketua Umum MPET2 Brigjen Pol (Pur) Drs Edy Prawoto SH., MHum, Ir Agus Dinata, Ibu Ie Me dan Erfandi Putra

Dalam sambutannya Edy Prawoto mengatakan, lima tahun lalu sudah guru kita “pergi”, tetapnya beliau wafat pafa 8 Januari 2019. “Lao Shi telah pergi, tetapi warisannya, Making People Healty tak boleh “pergi”. Ini merupakan pekerjaan rumah (PR) kita. Kita harus melanjutkan Visi-Misi kita yang telah dicangkan almarhum,” kata Edy.

Dia mengatakan, untuk itu kita harus bersama-sama menjaloankan vis-misi tersebut demi kejayaan Ling Tien Kung. Pada hakekatnya jiwa atau nilia-nilai yang paling mendasar adalah kebersaman. Nilai-nila itu berada pada dua generasi, yaitu pertama anggota yang pernah bertemu langsung dengan Lao Shi dan yang tidak pernah bertemu langsung dengan Lao Shi.

Dia menyoroti adanya segelintir anggota ditubuh Ling Tien Kung yang hanya mencari panggung hingga mencari materi. Ini harus diperhatikan. Di Ling Tien Kung hanhya untuk mencari kesehatan dan penyembuhan. Sementara seragam merupakan identitas kita dan kesetaraan. Di lapangan kita semua sama yakni mencari kesehatan Juga gerapakan teknis Ling Tien Kung harus menjadi perhatian kita, Ling Tien Kung tidak ditambah dan tidak dikurangi. Berlatihlah sesuai yang diajarkan Lao Shi.

“Inilah yang diwarrisi Lao Shi kepada kita. Kita harus lestarikan. Inilah simbul kebersamaan kita dalam mengembangkan Ling Tien Kung,” katanya.

Menjaga warisan merupaan penghormatan pada guru kita, Lao Shi. Supaya tak terjadi distorsi, mari kita pahami etika, komunikasi positif, dan kuasai folosofi dengan penuh kesadaran karena panggilan jiwa atau “thek”.

Kita, kata Edy, harus cermati cita-cita Lao Shi, yakni Making People Healty di muka bumi ini, Semasa hidupnya Lao Shi bercita-cita agar Ling Tien Kung tidak hanya ada di Indonesia, tetapi Lao Shi punya cita-cita agar Ling Tien Kung berkembang di seluruh dunia. Benih-benih itu saat ini sudah ada. Semoga kita bisa mengembangkan Ling Tien Kung ke seluruh dunia, karena ilmu ini merupakan ajaran mulia.

“Saya juga tak bosan-bosan untuk mengingatkan soal seragam, soal jilbab yang harus seragam pula, baju dimasukkan kalau berlatih. Saya berharap semua anggota Ling Tien Kung untuk membaca Peraturan Ling Tien Kung,” pungkasnya. (Erfandi Putra)

Related posts

HUT Ling Tien Kung Ke-18, Ketua Dewan Pembina MPET2 Ajak Seluruh Anggota Datang

chenghoo1

Sasana Ling Tien Kung Wisper Gelar Maulud Nabi

chenghoo1

Peringati Hari Ibu, Sasana Transmart Gelar Mi Goreng Challence

chenghoo1