Surabaya, chenghoo.co – Yayasan Haji Muhammad Cheng Hoo Indonesia (YHMCHI) bersama PITI Jatim menggelar Dialog Pendidikan dan Dunia Usaha dengan tema “Siapkan Konsepmu, Temui Investormu” di halaman Masjid Cheng Hoo Surabaya. Jumat (22/9/2023). Acara yang dimulai pukul 13.20 diikuti oleh sekitar 1.000 peserta tersebut berakhir sesaat sebelum adzan Azhar berkumandang.
“Kami menyebar undangan sekitar 1.200. Alhamdulillah yang hadir sekitar 1.000 peserta. Acara yang penuh antusias diikuti peserta tersebut, berasal dari pelajar (umumnya setingkat SLTA) dan universitas. Utusan dari universitas tersebut, berasal dari ITS Surabaya, Unair, Unesa hingga Universitas Nurul Jadid, Paiton. Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh panitia, penyaji materi hingga seluruh yang terlibat dalam acara ini,” kata Ustad Hariyono Ong, Ketua Panitia.
Jumlah peserta yang membludak memang cukup mengagetkan panitia. Para peserta mengikuti acara sampai tuntas. Sebenarnya, kata Ustad Hariyono, kalau tak dibatasi waktu rasanya acara ini terus berlangsung, karena para peserta yang terdiri anak muda tersebut benar-benar antusias mendengarkan paparan dari Moch. Turino Junaedy, Ketua Umum Forum Komunikasi Asosiasi Pengusaha (FORKAS) Jawa Timur .
“Saya bangga sekali pada sore ini. Mengapa? Karena saya tak menduga begitu banyak pesertanya. Ini menandakan anak muda banyak tertarik ke bidang bisnis. Antusias para peserta dapat kami lihat banyaknya pertanyaan dari peserta yang rata-rata ingin memulai usaha hingga anak muda yang sudah mencoba berbisnis, tetapi mengalami kegagalan, Kata Junaedy, panggilan akrapnya.
Junaedy yang juga Wakil Ketua Kadin Jatim Bidang Investasi ini mengatakan, ketertarikan anak muda kepada bisnis ini memang harus kita arahkan. Artinya, para senior dan pengusaha sukses harus memberikan arahan bagaimana menjadi pengusaha sukses tersebut. Pengalaman-pengalaman para pengusaha diharapkan menjadi bekal bagi para pemula untuk menuju kesuksesan.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada Cheng Hoo yang memfasilitasi acara ini. Inilah kepedulian Cheng Hoo terhadap anak muda. Khususnya yang ingin menjadi pengusaha. Kami banyak menerima masukan atau pertanyaan-pertanyaan seputar bagaimana menjadi pengusaha yang sukses. Dari anak muda yang pernah berbisnis menjual pukis hingga berbisnis batik, mereka antusias mengajukan pertanyaan,” katanya.
Memang waktu yang sedikit ini tidak bisa menuntaskan bagaimana untuk menjadi pengusaha suskses tersebut. Terpenting di sini bagaimana menanamkan mindset kepada anak muda tersebut. Karena itu, kata Junaedy, setelah acara ini pihaknya akan terus berdialog dengan para peserta melalui grup WA. Di grup WA, pihaknya akan memberikan arahan-arahan untuk menuju kesuksesan dalam berbisnis.
Lalu bagaimana agar kita menjadi sukses dalam berusaha? Tentang ini, Junaedy mengatakan, pebisnis pemula sudah barang tentu perlu bantuan “orang lain”. Misalkan anak muda mempunyai gagasan sebuha bisnis, tetapi belum ada modal. Ini kan perlu mitra bisnis. Bertolak pada kenyataan inilah, anak muda ini harus mampu membuat proposal yang diajukan kepada calon mitranya misalnya.
“Di sini kami siap menjembatani calon pengusaha ini dengan investor. Sebagai catatan dalam membuat proposal yang paling penting, calon pengusaha tersebut harus mempelajari market yang ada. Kelayakan usaha. Pesaingnya bagaimana hingga segmennya siapa. Kalau proposalnya bagus dan realistis, pasti investor mau jadi mitra,” katanya.
Lalu bagaimana dengan modal? “Seperti yang saya katakana tadi, kalau menurut investor proposal yang diajukan itu feasible, dipastikan sang investor sepakat unhtuk menjadi mitra, termasuk di dalamnya modal. Kalau persoalan modal ini, bank tak segan-segan membiayainya. Lagi-lagi kalau prosalnya feasible. Pastinya, kedepannya kita siap menjembatani anak muda yang ingin jadi pengusaha ini dengan investor.
Sementara Achmad Subiantoro (Pak Bin) yang bertindak sebagai moderator mengatakan, mengawali bisnis, apalagi modal bersama harus dibuatkan konsep, sebelum usaha tersebut berjalan.” Biasanya kalau rugi dalam usaha yang modalnya lebih dari satu orang, menjadi ramai. Sebaliknya kalau untung besar ribut juga. Ini kalau tidak ada kesepakatan dari awal,” kata Pak Bin.
Ustad Hasan Basri, Ketua Pelaksana Harian YHMCHI mengatakan, pemuda harus suksesnya dalam hidupnya. Pemuda harus sukses dalam berbisnis. “Petingnya pemuda untuk sukses melalui usaha dengan bersinergi. Jadilah orang sukses dengan penuh keimanan hingga jadilah orang kaya yang penuh dermawan,” katanya.
Suksesnya acara ini tak terlepas dari dukungan berbagai pihak. Panitia mengucapkan terima kasih kepada sponsor, seperti Bank Jatim Syari’ah, Tabloid Nyata, PT Santos Jaya Abadi (Kopi Kapal Api), Cleo, Serlok Kopi, Telkomsel, Trekkers, Ramayana & Suzana Bakery, ISOTOK, Manulife, Loving live. Sementara pendukung both: Caesar, Haha minuman segar dan Grebek Kampung. (Erfandi Putra)