Chenghoo.co
Home » Ustadz Anang Halim Asnawi, Peran Besar Para Ulama Dalam Kemerdekaan di Indonesia
Dunia Islam Headline Taushiyah

Ustadz Anang Halim Asnawi, Peran Besar Para Ulama Dalam Kemerdekaan di Indonesia

SURABAYA (Chenghoo.co) – Kemerdekaan yang berhasil diraih oleh bangsa Indonesia adalah anugrah luar biasa. Karena itu, kemerdekaan tersebut harus disyukuri. Salah satunya melalui ungkapan “Jasmerah”, yang pernah dilontarkan oleh Bung Karno, Presiden pertama Republik Indonesia (RI).

Hal ini disampaikan oleh Ustadz Drs. H. Anang Halim Asnawi, dalam pengajian rutin tiap Jumat malam yang digelar oleh Takmir Masjid Cheng Hoo Surabaya, Jumat (25/8/2023).

“Ungkapan Jasmerah, atau Jangan sekali-kali melupakan sejarah ini pernah dilontarkan Bung Karno dalam pidato kenegaraan beliau. Nah, ini penting untuk kita ingat kembali di bulan kemerdekaan, bulan Agustus ini,” paparnya.

Selanjutnya, ustadz Anang menyampaikan, catatan sejarah menyebutkan, Indonesia era dulu dijajah oleh banyak bangsa. Mulai dari bangsa Portugis, Belanda, Inggris hingga Perancis.

“,Apa yang dicari bangsa-bangsa itu sehingga menjajah Indonesia? Di zaman itu belum ditemukan batu bara, nikel atau kelapa sawit. Tetapi bangsa-bangsa itu memburu pala, cengkeh dan rempah-rempah lainnya di bumi Nusantara,” katanya.

Di antara makna jangan melupakan sejarah, lanjut Ustadz Anang, yaitu besarnya peranan dan perjuangan para ulama terdahulu untuk membebaskan negeri ini dari penjajahan bangsa lain.

“Di Aceh ada tokoh pahlawan Teungku Umar atau Cut Nyak Dien. Beliau-beliau adalah tokoh-tokoh yang taat agama di zamannya. Ada Pangeran Diponegoro di tanah Jawa, yang kesemuanya juga adalah tokoh-tokoh pemuka agama Islam,” katanya.

Hal demikian, tambahnya, juga berlangsung pada zaman merebut kemerdekaan. Para ulama berperan penting memerdekakan bangsa dari kezaliman dan penjajahan, seperti KH. Hasyim Asy’ari dan Ahmad Dahlan.

“Di Surabaya, kita kenal resolusi jihad yang kemudian mengobarkan perang besar 10 November. Pencetusnya adalah KH. Hasyim Asy’ari. Melalui keteladanan KH. Hasyim Asy’ari, menginspirasi tokoh bung Tomo dalam pekik takbirnya di medan perang Surabaya,” katanya.

Melalui ungkapan Jasmerah, jelas Ustadz Anang, kita kembali mengingat peran-peran luar biasa dan keteladanan para ulama bagu bagi tegaknya RI.

Pengajian Rutin Masjidil Cheng Hoo Surabaya

Ustadz Hariyono Ong, Ketua Takmir Masjid Cheng Hoo Surabaya, mengatakan, kegiatan pengajian Jumat malam merupakan agenda rutin Takmir Masjid Cheng Hoo Surabaya.

“Jadi, selain ibadah shalat lima waktu, takmir Masjid Cheng Hoo Surabaya, juga memiliki sejumlah kegiatan keagamaan, yang nanti bisa diikuti oleh siapa saja yang ingin menambah wawasan keagamaan,” katanya.

Ustadz Hariyono Ong, memaparkan beberapa kegiatan keagamaan yang rutin dilaksanakan di Masjid Cheng Hoo Surabaya. Di antaranya, Dzikir, Doa & Tausiyah (Jum’at, 17.30 WIB), Kuliah Shubuh (Tiap Ahad)-Kajian Dhuha A7 (07.00 WIB), Pembinaan Seni Baca Al-Qur’an (Rabu, 15.00 WIB).

“Kemudian, ada juga Kajian Tafsir di hari Rabu ke-2 dan ke-5, Kajian Hadist tiap Rabu je-3 dan ke-4. Serta kajian tasawuf yang diasuh oleh Gus Nizam tiap Sabtu legi, pukul 19.30,” kata Ustadz Hariyono. Tamam Malaka.

Related posts

Nyai Hj. Wafiqoh Jamilah, Lima Perintah Allah dalam Peristiwa Isra Mi’raj

chenghoo1

Hikmah Tak Terduga Dibalik Corona, di Masjid Cheng Hoo

chenghoo1