SURABAYA (Chenghoo.co) – Di antara aspek yang paling penting dan paling prinsip dari agama adalah membangun kemanusiaan dan persaudaraan. Sia-sia saja ada masjid yang megah. Besar. Atau masjid agung, sekiranya tidak ada kemanusiaan. Jika di sekitarnya ada orang-orang kelaparan. Hal ini disampaikan oleh Prof Dr. KH. Said Aqil Siradj MA, dalam acara Buddhayana Cultural Expo, Grand Atrium Pakuwon Mall, Rabu (26/7)2023).
“Percuma ada gereja mewah. Salibnya dibikin dari emas. Kalau tidak ada kemanusiaan. Percuma ada Vihara yang agung. Megah. Kalau tidak disertai oleh spirit kemanusiaan,” katanya.
Kiai Said Aqil Siradj juga menegaskan bahwa mula-mula agama adalah nilai-nilai universal. Namun lama-kelamaan, ia menjadi kelompok. Melahirkan fanatisme. Jika tidak mampu mengelolanya, maka fanatisme akan tumbuh menjadi konflik.
“Belakangan agama juga dijadikan komoditi, alat untuk meraih keuntungan politik, bisnis, suku, maupun kelompok,” katanya.
Selanjutnya, ia mendorong semua pihak untuk kembali pada nilai-nilai universal dari agama, yaitu spirit kemanusiaan dan persaudaraan.
“Mari hilangkan kecurigaan. Sak wasangka satu sama lain. Mari kita bangun persaudaraan yang tulus kembali ke nilai-nilai universal agama, hilangkan kepentingan politik, bisnis, suku, kelompok. Sebab di mata Tuhan, apapun agamanya, kepentingan politik, bisnis, suku maupun kelompoknya, tetaplah sama. Karena ang paling mulia adalah hambaNya yang paling bertakwa, bermoral dan berbudaya,” katanya. Tamam Malaka.