Chenghoo.co
Home » Gelar Shalat Idul Adha, Masjid Cheng Hoo Terima Sumbangan 1 Ekor Sapi Kurban dari Gubernur Jatim
Dunia Islam Headline

Gelar Shalat Idul Adha, Masjid Cheng Hoo Terima Sumbangan 1 Ekor Sapi Kurban dari Gubernur Jatim

SURABAYA (Chenghoo.co)-Untuk pertama kalinya pasca pandemi, Yayasan Haji Muhammad Cheng Hoo Indonesia (YHMCHI) dan Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI), menggelar penyembelihan hewan kurban setelah tiga tahun hanya menyelenggarakan shalat Idul Adha.

“Alhamdulillah semuanya berjalan berlancar. Dan untuk hewan kurban, kita mendapatkan sumbangan 7 ekor sapi dan 13 ekor kambing dari rekanan dan mitra. Di antaranya sumbangan dari ibu Gubernur Jawa timur, Hj. Khofifah Indar Parawansa,” katanya.

Didampingi oleh Alex Tjiu Hwa Liat (Ketua Panitia Idul Adha 1444) ) dan Oei Tjing Yen (Humas DPD PITI Surabaya), Ustadz Supriyanto, Kordinator Penyembelihan Hewan Kurban, mengatakan, untuk mensukseskan kegiatan pembagian kurban, melibatkan puluhan jamaah dari A7, anggota PITI Surabaya, dan para simpasitan.

“Nantinya, daging kurban akan didistribusikan kepada masyarakat dan kaum dhuafa di sekitar Masjid Cheng Hoo. Jika masih mencukupi akan kita bagikan untuk masyarakat Surabaya pada umumnya,” katanya.

Oei Tjing Yen selanjutnya membacakan nama-nama yang berkurban. Untuk kurban sapi, yaitu PT Jangkar Pacific, PT Matahari Sakti, PT Bogasari, OTR Ortho Timur, Bpk. H. Abdullah Nurawi, Bpk Sutiono Adi Tjandra, Pengurus Bola Basket Cheng Hoo Cup, dan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.

Untuk kurban kambing, yaitu Muhammad Martinus, Dewi Ayu P, H. Nursalim S, Grand Heaven, Ratna Andrea (Speedy Turtle), Wali Murid SD Cheng Hoo, Sofyan W, Soffanul H, PT Agung Gumelar Internasional, Tan Hok Son, dan Hamba Allah.

Hadir sebagai Imam dan Khotib shalat Idul Adha adalah Dr. HM. Yunus Abu Bakar, M.Ag. Dalam khutbahnya, Ustadz Yunus menyampaikan pentingnya memaknai Hari Raya Idul Adha sebagai realisasi keadilan sosial dan cinta tanah air.

“Sayangnya, hal demikian belum banyak dipikirkan oleh kita umat Islam,” katanya.

Ditambahkan pria yang juga dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Surabaya itu, realisasi keadilan sosial bisa dilihat dari penyembelihan hewan kurban untuk dibagi-bagikan kepada fakir miskin.

“Tentang cinta tanah air, secara eksplisit, Nabi Ibrahim menyebutkan tentang negeri yang aman. Negeri yang makmur. Dalam Al-Qur’an ada istilah al-balad. Memiliki makna kampung atau negeri. Nabi Ibrahim mengharapkan negeri yang aman dan makmur. Makmur menjelaskan tentang ketahanan pangan, sedangkan negeri yang aman menjelaskan tentang bela tanah air,” katanya. Tamam Malaka.

Related posts

Jelang Hari Raya Kurban, Kampus Stikosa-AWS Gelar Pelatihan Juleha

chenghoo1