SURABAYA (chenghoo.co.id)-Kunjungan silaturahim pengurus Yayasan Haji Muhammad Cheng Hoo Indonesia (YHMCHI) dan Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) kembali berlanjut. Kali ini tujuan silaturahim adalah KH. Kikin Abdul Hakim, Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng Jombang, Rabu (8)3/2023).
Para pengurus yang ikut silaturahim, H.A Nurawi (Ketua YHMCHI), Sutiono Adi Tjandra (Dewan Pengawas YHMCHI), Ustadz Haryono Ong (Ketua Takmir Masjid Cheng Hoo), dan Dion Sultan (Sekretaris Umum YHMCHI).
Rombongan disambut langsung oleh KH. Kikin Abdul Hakim di ruang tamu di kediamannya di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang. Dalam kesempatan tersebut, KH Kikin Abdul Hakim banyak bercerita tentang KH. Hasyim Asy’ari selaku sosok ulama sekaligus tokoh pahlawan nasional, juga tentang lokasi pesantren yang dulunya pusat kemaksiatan dan kriminalitas.
“Jadi sebelum didirikan pesantren oleh KH. Hasyim Asy’ari, lokasi pesantren merupakan pusat kemaksiatan. Hingga kemudian beliau berhasil berdakwah dan membangun pesantren Tebuireng, ” katanya.
KH. KIkin Abdul Hakim juga bercerita di balik perang 10 November yang tak tertulis oleh buku-buku sejarah. Menurutnya, perang 10 November sering disebut sebagai perang keroyokan massal, karena dilakukan oleh rakyat biasa yang maju tanpa didukung oleh strategi perang dan kemampuan militer.
“Sebenarnya tidak demikian. Sebab sebenarnya, yang maju ke medan perang 10 November itu adalah milisi-milisi santri yang telah terlatih kemampuan tempurnya, di bawah komando KH. Hasyim Asy’ari,” katanya.
Dari kediaman KH. Kikin Abdul Hakim, para pengurus menyempatkan diri untuk ziarah ke kompleks makam pesantren Tebuireng. Ustadz Haryono Ong kemudian memimpin doa di makam KH. Hasyim Asy’ari. Tamam Malaka.