Chenghoo.co
Home » Mengenal Jenis Laporan Keuangan dan Pajak untuk Yayasan-Perkumpulan
Ekbis Headline Terkini

Mengenal Jenis Laporan Keuangan dan Pajak untuk Yayasan-Perkumpulan

H.A Nurawi (paling kiri) memberikan cinderamata kepada Ali Yusman Isman, S.E., M.A, dan Rasmono Sudarjo memberikan cinderamata kepada Ika Fransisca, S.E., M.Ak

SURABAYA (chenghoo.co)-Ada lima jenis laporan keuangan untuk Yayasan dan Perkumpulan. Kelima jenis tersebut, yaitu, laporan posisi keuangan, laporan penghasilan komprehensif, laporan perubahan aset nego, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan.

Hal ini mengemuka dalam acara Talk Show “Laporan Keuangan dan Perpajakan untuk Yayasan dan Perkumpulan”, menghadirkan dua narasumber yang saling bergantian memberikan penjelasan, yaitu Ali Yusman Isman, S.E., M.A, dan Ika Fransisca, S.E., M.Ak., berlangsung di gedung Yayasan Bakti Persatuan (YBP), Selasa (13/9/2022).

“Tetapi laporan keuangan secara umum yang disarankan ada dua jenis laporan, yaitu laporan laba-rugi dan neraca,” kata Ali Yusman.

Ia lantas memberikan contoh pada masing-masing jenis laporan, seperti contoh laporan penghasilan komprehensif. Pada jenis laporan tersebut, di antaranya menyajikan pendapatan yang terbagi atas sumber dan sifat aktivitas, menyajikan beban operasional atas aktivitas, menyajikan pendapatan dan beban di luar aktivitas rutin, surplus/devisit atas aktivitas berdampak pada aset neto.

“Serta koreksi fiskal, atas penghasilan dan beban tertentu,” katanya.

Dalam acara yang diselenggarakan berkat kerja sama Paguyuban Masyarakat Tionghoa Surabaya (PMTS) dan Yayasan Bakti Persatuan (YBP) tersebut, juga dipaparkan mendetail tentang kewajiban perpajakan Yayasan dan Perkumpulan, yaitu: PPH dan PPN, penghasilan lembaga nirlaba, sisa lebih, dan dana abadi yayasan, serta pemotongan/pemungutan PPh.

H.A. Nurawi, Ketua Kordinator PMTS, mengatakan, perkembangan organisasi, terutama terkait perpajakan maupun laporan keuangan, mengalami banyak dinamika di era digital.

“Kalau tidak terus-menerus mengikuti, kita akan banyak ketinggalan. Karena itu, mudah-mudahan acara talk show yang kami adakan ini benar-benar menjadi masukan bagi kita semua di organisasi, perkumpulan maupun yayasan,” katanya.

Rasmono Sudarjo Sekretaris PMTS, mengatakan, betapa pentingnya memahami tentang prinsip pengelolaan keuangan yang berhubungan dengan pajak.

“Meskipun kita nggak perlu tahu hingga mendetail. Tetapi paling tidak, kita mengertilah tentang prinsip-prinsipnya,” katanya.

Talk show yang diselenggarakan secara rutin ini, diikuti oleh anggota berbagai organisasi di Surabaya, Wakil Ketua PMTS Chandra Wurianto Woo, juga perwakilan dari; Yayasan Dapena, Yayasan Lima Bhakti, ADYTI Jatim, PITI Surabaya, Yayasan Haji Muhammad Cheng Hoo Surabaya (YHMCHI), Kelenteng Boen Bio, Panti Asuhan Undaan, Fuqing, Perhimpunan Wanita Tionghoa, Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia, YBS Citra Candra, Himpunan Pengusaha Muda Indonesia, Lions Club, Yin Hua Chinese Language Center, Yayasan Citra Mandiri, Yayasan Harapan Tama, Kelenteng Ba De Miao, PSMTI Jatim, Perkumpulan Adi Husada.

Di akhir acara, H.A Nurawi dan Rasmono memberikan cinderamata kepada dua narasumber Tamam Malaka.