SURABAYA (chenghoo.co) – Dalam rangka memperingati tahun baru Islam, 1 Muharrom 1444 H, Yayasan Haji Muhammad Cheng Hoo Indonesia (YHMCHI) bersama Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI), menyelenggarakan bakti sosial (baksos) dalam bentuk khitanan massal. Acara yang diikuti sebanyak 34 anak dan didukung sejumlah simpatisan tersebut diselenggarakan di ruang kelas Sekolah Dasar Islam (SDI) Cheng Hoo, Sabtu (30/7/2022).
Ustadz Hasan Basri, Ketua Harian YHMCHI, mengatakan, kegiatan baksos ini terlaksana berkat dukungan banyak pihak (simpatisan) seperti perusahaan sepatu merk Trekkers, Klinik Mata Tritya, Yayasan Bangun Sehat Indonesiaku (YBSI), Othman bin Affan Foundation, Yayasan Anugerah Sentosa Surabaya (YASS) dan Yayasan Pendidikan Anak Buta (YPAB).
“Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh donatur atau simpatisan, sehingga acara baksos ini bisa terlaksana dengan baik,” katanya.
dr. Agus Santoso Budi, Sp.BP-RE (K), Koordinator YASS, mengatakan, keterlibatan YASS dalam baksos khitanan kali ini merupakan edisi perdana dengan YHMCHI-PITI.
“Sebagai yayasan yang bergerak di bidang kesehatan, kami menyumbangkan tenaga dan keahlian bidang kesehatan. Jadi pelaksanaan khitan ini gratis. Dan sudah sejak tahun 2005, kami mengadakan baksos khitanan dan bibir sumbing. Hanya saja kerjasama dengan YHMCHI-PITI ini merupakan edisi perdana,” kata dr Agus.
Selaku Ketua Tim Medis Khitanan, dia mengatakan, untuk kelancaran pelaksanaan dan proses khitan, diterjunkan sebanyak 6 dokter dan 4 perawat.
“Dari kami, yaitu tim medis YASS, ada 6 dokter dan 2 perawat. Kemudian juga dari YBSI ada dua perawat,” kata pria yang juga dokter spesialis bedah plastik di RSUD Dr. Soetomo.
“Yayasan ini berisi orang-orang yang tergerak bidang kesehatan. Tujuannya untuk memberikan sebanyak mungkin manfaat untuk masyarakat banyak.
Sejak tahun 2005, kami mengadakan baksos khitanan dan bibir sumbing. Semuanya gratis. Karena kegiatan ini juga menjadi jalan bagi kami berbagi rezeki. Kami meyakini bahwa rezeki itu datangnya dari Allah,” katanya.
Melalui kegiatan-kegiatan baksos pihaknya berharap banyak masyarakat terbantu. Termasuk baksos khitanan massal kali ini. Semuanya gratis.
“Kami menyumbangkan tenaga dan keahlian bidang kesehatan. Kami menerjunkan 6 dokter dan 2 perawat. Untuk obat-obatannya dibantu oleh pihak lainnya, yaitu Klinik Mata Tritya. Karena ini merupakan kerja baksos bersama. Dan kami berharap semoga semakin banyak pihak yang ikut tergerak dalam kegiatan sosial seperti ini,” jelasnya.
Terkait pasca khitan, sekarang teknologi sudah canggih. Rata-rata dengan teknologi saat ini tidak lagi menimbulkan pendarahan. Tetapi andaikata ada kejadian darah menetes, sebaiknya segara menghubungi panitia.
Sementara, dr. Armanto Sidohutomo, SpM(K), Owner Klinik Mata Tritya, mengatakan, pihaknya kali ini berkontribusi menyiapkan obat-obatan yang diperlukan. Tujuannya agar bisa bersama-sama bisa menjalin kebaikan dan silaturahim.
“Karena itu, kami mengucapkan terima kasih kepada YHMCHI-PITI yang memberikan kesempatan bagi kami mengamalkan kebaikan dan berbagi manfaat untuk masyarakat banyak,” katanya.
Kolonel Laut ( K) Dr dr Hisnindarsyah SpKL. M. Kes. MH. C. FEM, Founder YBSI, mengatakan, dalam kegiatan baksos kali ini, pihak yang membutuhkan sebenarnya bukanlah anak-anak yang dikhitan. Tetapi pihaknyalah yang membutuhkan.
“Sebab melalui kegiatan baksos ini, kami akhirnya bisa memiliki kesempatan untuk menyalurkan amanah, berupa rezeki dan ilmu. Karena setiap yang kita miliki kelak diminta pertanggungjawaban di hadapan Allah,” katanya.
Kali ini, pihak YBSI memberikan bingkisan. Tidak hanya bingkisan untuk anak-anak, namun juga untuk orang tua dan sopir atau pengantar.
“Sebenarnya bingkisan ini untuk kegiatan Jumat berkah. Namun kita geser untuk kita bagikan pada baksos yang sekarang ini” katanya.
Sementara itu, anak-anak yang dikhitan juga merasa senang mendapat beberapa bingkisan, serta bantuan tunai dari Othman bin Affan serta sepatu Trekkers.
Dalam kesempatan itu, juga hadir Ketua Umun YHMCHI, H.A Nurawi, dan Ketua YPAB, Dr. Ira Dharmawati, SpA.(Tamam Malaka).