Surabaya (chenghoo.co) -Yayasan Bakti Persatuan (YBP) dan Paguyuban Masyarakat Tionghoa Surabaya (PMTS) menyerahkan bantuan 1.000 paket sembako untuk warga Surabaya. Penyerahan bantuan itu dilakukan secara simbolis oleh Ketua YBP Hermawan Santoso, dan H.A. Nurawi, Ketua Koordinator PMTS, Selasa (12/4/2022), kepada Walikota Surabaya Eri Cahyadi di Balai Kota.
Dalam kesempatan tersebut, juga hadir pengurus Yayasan Bhakti Persatuan lainnya seperti Sutoto Yakobus, Gijan Ongkoredjo, sementara dari pengurus PMTS tampak Wakil Ketua Koordinator PMTS Chandra Wurianto Woo, Rasmono Sudarjo, Gunawan, Budhi Tanuwijaya, dan Sutrisno Alim. Hadir pula Mintarso dari Perkumpulan Fuqing Surabaya. Selain itu hadir pula sejumlah pengurus Yayasan Haji Muhammad Cheng Hoo Indonesia (YHMCHI) antara lain Ma’mun Hasan, Dion Sultan, Ustad Hasan Basri, juga ketua PITI Surabaya Ustad A. Syaukani Ong.
“Kita kerja sama dengan Walikota Eri Cahyadi, karena Beliau yang paling tahu mana yang tepat sasaran. Apalagi ini di bulan puasa Ramadhan, paket sembako ini tentunya sangat dibutuhkan oleh masyarakat kurang mampu. Mudah-mudahan dapat meringankan beban warga Surabaya yang kurang mampu,” kata Hermawan Santoso usai acara.
Walikota Eri Cahyadi mengucapkan terima kasih atas partisipasi perkumpulan warga Tionghoa tersebut. Menurutnya, pemberian bantuan untuk masyarakat kurang mampu tersebut sejalan dengan apa yang selama ini dia rencanakan.
“Jadi, kegiatan baksos yang dilakukan oleh perkumpulan masyarakat Tionghoa ini telah mempelopori dan membuka kita untuk membentuk perkumpulan Surabaya,” katanya.
Mengenai Perkumpulan Surabaya ini, Walikota menjelaskan, merupakan perkumpulan yang di dalamnya berisi lintas agama. Sebagaimana kegiatan baksos yang sering dilakukan perkumpulan warga Tionghoa, maka perkumpulan Surabaya juga akan mengadakan baksos untuk masyarakat.
“Nah, ketika melakukan bakti sosial, itu dari berbagai agama menjadi satu. Yang membagi juga nanti dari tokoh-tokoh lintas agama maupun para pemudanya. Perkumpulan ini akan saya bentuk sebelum hari ulang tahun Surabaya,” katanya.
Walikota melanjutkan, dengan adanya perkumpulan Surabaya yang berisi lintas agama, diharapkan nantinya dapat terjalin rasa kekeluargaan, kebersamaan, dan cinta kasih sebagai sesama warga kota Surabaya. Terutama dari kalangan pemuda antar umat beragama di Surabaya.
“Saya khawatir betul, ketika yang muslim dari TK hingga kuliah di komunitas Islam terus. Demikian juga yang Kristen dari TK dan kuliahnya terus di komunitasnya, yang Budha juga begitu, akhirnya satu sama lain tak pernah ketemu, ini potensi mudah digesek. Akhirnya radikalisme bisa masuk,” katanya.
Sebelumnya YBP bersama PMTS juga membagikan sebanyak 426 paket bingkisan sembako untuk kalangan dhuafa dan anak-anak yatim di halaman Masjid Cheng Hoo, Minggu (10/4/2022).
Selain YBP dan PMTS, juga memberikan zakat mal dari Othman bin Affan Foundation. Hermawan Santoso, Ketua YBP mengatakan, tahun ini pihaknya berbagi sebanyak 426 paket. Diharapkan tahun depan bisa bertambah lebih banyak lagi.
“Karena apa? Kami belum bisa berbagi lebih banyak, sebab banyak pengusaha yang terdampak pandemi, sehingga bisnis turun. Mudah-mudahan pandemi segera berakhir, sehingga bisnis kembali hidup. Kita pun bisa berbuat yang lebih banyak lagi,” katanya.
H. A. Nurawi, Ketua Yayasan Haji Muhammad Cheng Hoo Indonesia (YHMCHI), mengucapkan rasa terima kasihnya kepada semua donatur, baik dari YBP, PMTS maupun dari Othman bin Affan Foundation yang telah mempercayakan penyaluran bantuan sosial tersebut melalui Cheng Hoo dan Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI).
“Sekalipun para donatur mengalami kemerosotan luar biasa di bidang bisnis akibat pandemi, namun ternyata mereka tetap penuh semangat untuk terus tanpa henti menyalurkan rezekinya untuk sesama yang membutuhkan,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut juga hadir pula Ketua PITI Surabaya Ustad Syaukanie Ong. Juga hadir Camat Genteng, M. Aries Hilmi. Kepada para donatur, ia mengungkapkan banyak terima kasihnya, atas kegiatan sosial di wilayahnya tersebut.
“Pesan saya untuk warga dan anak-anak sekalian di sini, bercita-citalah jadi pengusaha, seperti para donatur. Kenapa? Dengan jadi pengusaha, kita bukan bisa memberikan bingkisan pada sesama, tapi juga bisa memberikan banyak lapangan pekerjaan,” katanya. (Tamam Malaka)